Relawan Sinergis Jakarta Dukung RK-Suswono untuk Pilkada Jakarta

Relawan Sinergis Jakarta Dukung RK-Suswono untuk Pilkada Jakarta

Terkini | inews | Kamis, 17 Oktober 2024 - 07:24
share

JAKARTA, iNews.id - Anak muda yang tergabung dalam Relawan Sinergis Jakarta menyatakan dukungan kepada Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK)-Suswono atau RIDO. Pasangan itu dinilai sosok tepat menjadi gubernur.

Founder Relawan Sinergis Jakarta, Gaendra Kartasasmita menjelaskan, dukungan itu didasari lantaran visi-misi RIDO cocok dengannya dibanding kandidat lain.

"Ya, namanya mahasiswa, anak muda, kita sebelumnya mengkaji visi-misi, berbagai program, setiap paslon untuk di Pilgub Jakarta. Cuma yang menurut kami paling cocok dengan kami, dengan visi-misi kami ya, RIDO," tutur Gaendra usai deklarasi dukungan di DPD Golkar Jakarta, Rabu (16/10/2024).

Selain itu, Gaendra mengatakan, RIDO dinilai lebih terbuka untuk berdiskusi dengan anak mida, dibandingkan kandidat lainnya.

"Mereka sangat-sangat terbuka untuk diskusi dengan anak-anak muda dan mahasiswa. Karena itu kami makin mantap lagi untuk memilih RIDO di Pilgub Jakarta," ucapnya.

Gaendra juga mengapresiasi program RIDO, terkhusus di sektor ekonomi kreatif. Ia pun kagum dengan RIDO lantaran memikirkan isu kesehatan mental terhadap anak muda.

"Cuma yang sangat-sangat mencolok bagi kami adalah RIDO sangat memikirkan tentang mental health orang-orang muda. Jadi ini adalah hal yang sangat penting untuk anak-anak muda," tutur Gaendra.

Sebelumnya, RK bertekad menggenjot ekonomi kreatif bila terpilih menjadi orang nomor satu di Jakarta. Sektor ekonomi kreatif dinilai bisa mengurangi angka pengangguran di Jakarta.

"Ini adalah sektor yang dapat menyerap banyak tenaga kerja dan berpotensi besar bagi perekonomian Jakarta," katanya di Cipete, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024).

RK memiliki sejumlah langkah strategis untuk menjadikan Jakarta sebagai kota ekonomi kreatif global. Salah satunya adalah memperkuat kolaborasi antara masyarakat, komunitas, pemerintah, akademisi dan media. 

"Kita lihat waktu krisis moneter, itu orang lari ke kuliner," katanya.

Topik Menarik