Pemungutan Suara Pilpres AS 2024 Dimulai, Georgia Catat Rekor Jumlah Pemilih Awal

Pemungutan Suara Pilpres AS 2024 Dimulai, Georgia Catat Rekor Jumlah Pemilih Awal

Terkini | inews | Rabu, 16 Oktober 2024 - 11:26
share

WASHINGTON, iNews.id - Sebagian warga Amerika Serikat (AS) telah memberikan suara mereka dalam pemungutan suara awal di Pilpres AS 2024. Pilpres AS sejatinya berlangsung pada 5 November mendatang.

Negara Bagian Georgia memulai hari pertama pemungutan suara awal pada Selasa (15/10/2024) dengan mencetak rekor jumlah pemilih. Wilayah yang menjadi arena pertarungan sengit antara capres dari Partai Demokrat Kamala Harris dengan pesaingnya dari Partai Republik Donald Trump itu mencatat 251.000 orang yang telah menggunakan suaranya hingga pukul 16.00 waktu setempat.

Angka itu naik hampir dua kali lipat dibandingkan dengan pemungutan suara awal di Georgia pada hari pertama pilpres 2020 yakni 133.000. Kondisi ini menunjukkan tingginya tingkat partisipasi pemilih di negara bagian tersebut.

“Hingga pukul 16.00 (Waktu Bagian Timur), kita telah melampaui seperempat juta dengan 251.899 suara yang diberikan. Jumlah pemilih yang spektakuler. Kami kehabisan kata-sifat untuk ini,” kata Gabriel Sterling, kepala operasional Kantor Sekretariat Negara Bagian Georgia, di media sosial X, seperti dikutip dari Al Jazeera, Rabu (16/10/2024).

Menilik pada sejarah, umumnya para pemilih awal merupakan para pendukung kandidat dari Partai Demokrat. Meski demikian Partai Republik juga mendesak para pendukung Trump untuk menggunakan suara mereka dalam pemungutan suara awal di wilayah-wilayah yang melakukannya. Tak semua negara bagian di AS membolehlan pemungutan suara lebih awal.

Meski demikian beberapa politisi Republik mendesak para pendukung untuk memberikan suara secara langsung saat pilpres pada 5 November.

Data Election Lab mengungkap, sejauh ini sekitar 5,5 juta warga AS telah memberikan suara dalam pemungutan suara awal di berbagai negara bagian. Angka itu jauh lebih sedikit dibandingkan dengan pemungutan suara awal pada pilpres AS 2020. 

Penyebabnya saat itu sedang terjadi pandemi Covid-19 sehingga para pemilih lebih menggunakan kesempatan ikut pemungutan awal untuk menghindari interaksi langsung dengan orang lain di TPS.

Seperti beberapa negara bagian lain, Georgia memperketat undang-undang pemungutan suara melalui surat atau pos untuk menghindari kecurangan. Wilayah itu mengharuskan para pemilih yang memberikan suara melalui surat, tidak di TPS, untuk menyertakan bukti identitas. Selain itu otoritas juga membatasi jumlah lokasi tempat mereka bisa mengirimkan suara suara mereka.

Georgia merupakan salah satu dari tujuh negara bagian medan pertempuran paling keras dalam pilpres AS. Tak heran jika wilayah itu menjadi sorotan dari para politisi itu terkait potensi kecurangan.

Topik Menarik