2 Perusahaan asal China dan Korea Siap Investasi Rp80 Triliun ke RI, Mau Garap Apa?

2 Perusahaan asal China dan Korea Siap Investasi Rp80 Triliun ke RI, Mau Garap Apa?

Ekonomi | inews | Selasa, 15 Oktober 2024 - 17:38
share

JAKARTA, iNews.id - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengungkapkan perusahaan asal China dan Korea berencana berinvestasi Rp80 triliun. Saat ini, prosesnya tengah dalam tahap pembahasan.

Rosan menjelaskan, investasi tersebut untuk membangun pabrik baterai kendaraan listrik atau EV di Indonesia. Meski begitu, ia belum mengungkapkan nama kedua perusahaan tersebut.

"Kita dorong untuk EV baterainya, kita sudah ada 2 pembicaran dengan dua perusahaan dari Korea dan China. Investasi itu kurang lebih Rp80 triliun," kata Rosan dalam konferensi pers realisasi investasi kuartal III 2024, Selasa (15/10/2024).

Lebih lanjut, Rosan menargetkan kedua investasi tersebut akan segera terealisasi dalam kurun waktu kurang lebih 1-2 bulan ke depan.

"Saya yakin dalam dekat 1-2 bulan sudah rampung pembahasan investasi itu, sehingga kebijakan itu bisa kita realisasikan," tutur dia.

Menurutnya, investasi yang masuk ini merupakan buah dari kebijakan hilirisasi untuk komoditas nikel yang sudah dijalankan sejak tahun 2020 lalu. Hal ini membuat produsen harus datang ke Indonesia untuk mengolah bahan baku dari Indonesia sebelum bisa dijual ke luar negeri.

"Hilirisasi yang menyebabkan investasi ini meningkat di kuartal III 2024 ini. Sehingga memang kontribusi pertambangan cukup signifikan terhadap realisasi investasi kita," ucap Rosan.

Dalam kesempatan itu, Rosan mengatakan investasi menjadi instrumen penting dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Sebab hingga saat ini sektor konsumsi masyarakat dan belanja pemerintah cukup terbatas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Sehingga sektor investasi serta ekspor dan impor punya potensi yang masih besar untuk berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depannya.

"Kalau kita mau mencapai pertumbuhan 6-8 persen kuncinya adalah di investasi dan ekspor, karena 2 ruang itu yang punya peluang untuk tumbuh dengan tinggi," ujar Rosan.

Topik Menarik