Jerman Dukung Serangan Brutal Israel ke Gaza, Sebut Tak Ada Indikasi Genosida

Jerman Dukung Serangan Brutal Israel ke Gaza, Sebut Tak Ada Indikasi Genosida

Terkini | inews | Selasa, 15 Oktober 2024 - 12:55
share

BERLIN, iNews.id - Pemerintah Jerman menegaskan dukungan terhadap serangan pasukan Israel terhadap rumah sakit dan tenda-tenda pengungsian di Jalur Gaza, meskipun warga sipil menjadi korban.

"Kami tidak melihat tanda-tanda bahwa Israel melakukan genosida di Gaza," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Jerman, Sebastian Fischer, seperti dikutip dari Anadolu, Selasa (15/10/2024).

Dia bahkan meminta jurnalis mengecek kembali keakuratan laporan surat kabar Jerman, Bild, mengenai serangan Israel baru-baru ini terhadap rumah sakit di Gaza Tengah.

Pernyataan itu disampaikan Fischer beberapa jam setelah jet-jet tempur Israel mengebom Rumah Sakit Syuhada Al Aqsa di Deir Al Balah, Gaza Tengah, yang ditempati banyak pengungsi. Serangan tersebut menewaskan empat warga serta melukai sedikitnya 70 orang. Serangan pasukan Zionis begitu brutal, membakar para pengungsi hidup-hidup di tenda mereka saat terlelap.

Rekaman video menunjukkan, beberapa warga sipil Palestina terbakar hidup-hidup. Tim penyelamat berjuang menyelamatkan para korban serta memadamkan api di halaman rumah sakit.

Serangan Israel sebelumnya terhadap sekolah badan urusan pengungsi PBB UNRWA di Nuseirat yang juga dihuni banyak pengungsi menewaskan 22 orang, termasuk 15 anak-anak.

Selain itu Fischer juga membantah laporan media yang menyebutkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Annalena Baerbock menghentikan ekspor senjata ke Israel. Namun dia juga mendesak Israel untuk tidak menggunakan senjatanya untuk melakukan genosida di Gaza.

“Kami sudah sering menyampaikannya. Kami sudah menyampaikannya di hadapan Mahkamah Internasional, Menteri (Baerbock) telah mengungkapkannya dan sikap kami tidak berubah,” kata Fischer.

Jerman merupakan sekutu dekat Israel. Para pejabatnya berulang kali mengatakan negara pemerintah Jerman memikul tanggung jawab khusus atas keamanan Israel guna membayar masa lalunya terkait dengan Nazi.

Topik Menarik