Anggaran Proyek Tol Yogyakarta-Bawen Bengkak Jadi Rp16,7 Triliun, Kenapa?

Anggaran Proyek Tol Yogyakarta-Bawen Bengkak Jadi Rp16,7 Triliun, Kenapa?

Ekonomi | inews | Jum'at, 11 Oktober 2024 - 08:41
share

YOGYAKARTA, iNews.id - Proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen mengalami pembengkakan biaya atau cost overrun menjadi Rp16,7 triliun. Anggaran awal konstruksi salah satu proyek strategis nasional (PSN) ini berkisar Rp10,6 triliun. 

Direktur Utama PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB) A.J. Dwi Winarsa menuturkan, pembengkakan biaya konstruksi sempat terkerek 80 persen hingga menyentuh Rp18,6 triliun.

“Kalau secara biaya konstruksi memang ada tambahan (cost overrun) secara signifikan, awalnya kami proyeksi Rp10,6 triliun biaya untuk konstruksi. Kemudian naik jadi Rp18,6 triliun pada saat itu, artinya naik hampir 80 persen biaya konstruksi,” ujar Dwi saat ditemui di Yogyakarta, Kamis (10/10/2024). 

Meroketnya biaya proyek Tol Yogyakarta-Bawen membuat JJB melakukan sejumlah inisiatif strategis, seperti studi rekayasa nilai atau value engineering (VE), dimana perusahaan mengevaluasi konsep dan desain proyek.

Upaya ini pun berbuah manis, Dwi menyebut pihaknya berhasil menekan cost overrun sebesar Rp2 triliun. Kendati begitu, pendanaan konstruksi Tol Yogyakarta-Bawen masih tercatat mahal di posisi Rp16,7 triliun.  

“Dari situ kami melakukan optimalisasi desain, jadi kami melakukan review, melakukan VE sehingga sekarang posisinya bisa berkurang Rp2 triliun, jadi sekarang sudah Rp16,7 triliun gitu,” kata dia.

Persoalan anggaran proyek bengkak mendorong JJB menyurati pemerintah. Ini bertujuan agar menjaga kelayakan investasi proyek yang masuk dalam Tol Trans Jawa itu. 

“Terkait dengan bikon (biaya konstruksi) tadi, tentunya ada kenaikan biaya investasi ya, dimana untuk menjaga kelayakan investasi memang kita telah bersurat kepada pihak pemerintah untuk bisa mendapatkan dukungan pemerintah,” ucap Dwi.

Topik Menarik