Jokowi Yakin Pemerintahan Prabowo Bisa Langsung Bekerja, Kenang Transisi 2014

JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memprediksi pemerintahan di bawah Presiden terpilih Prabowo Subianto bisa langsung bekerja. Jokowi mengenang masa transisi pada 2014.

Jokowi menyebut, Prabowo Subianto kini selalu hadir dalam rapat terbatas. Sebelum terpilih, Prabowo hanya menghadiri rapat terbatas terkait pertahanan.

"Kalau sebelumnya hanya untuk urusan pertahanan tapi setelah jadi presiden terpilih di semua rapat terbatas rapat paripurna selalu hadir," kata Jokowi, Selasa (8/10/2024).

Jokowi mengatakan Prabowo telah menyiapkan rencana dan program pemerintahan selanjutnya dengan para menteri saat ini khususnya menteri keuangan terkait RAPBN 2025.

"Sebagai contoh untuk RAPBN 2025. Saya nggak tau berapa kali pertemuan Pak Prabowo dengan menteri keuangan Bu Sri Mulyani. Hampir setiap minggu, hampir setiap hari," kata Jokowi.

Jokowi meyakini transisi pemerintahan bakal berjalan dengan mulus. Prabowo dan para menteri kabinetnya diprediksi bisa langsung bekerja.

"Setelah dilantik, presiden dan seluruh kabinet langsung bisa bekerja dengan cepat melaksanakan program-program yang ada tanpa ada jeda," tuturnya.

Jokowi mengungkapkan dulu sempat membutuhkan waktu 1 hingga 1,5 tahun untuk mengonsolidasikan pemerintah agar berjalan baik.

"Artinya 1 sampe 1,5 tahun waktu kita hilang karena itu saya sangat senang sekali proses transisi kepemerintahan ini kita harapkan yang tinggal 12 hari berjalan dengan baik dan berjalan dengan mulus," katanya.

Selain itu, Jokowi menyebut jika transisi pemerintahan berjalan dengan baik dapat menjaga optimisme dan stabilitas ekonomi.

"Karena transisi kepemerintahan yang berjalan dengan baik dan mulus itu penting untuk menjaga optimisme kita semuanya. Untuk menjaga stabilitas baik itu politik maupun ekonomi," ujarnya.

Prabowo bersama Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka akan dilantik pada 20 Oktober. Keduanya merupakan pemenang Pilpres 2024 mengungguli perolehan suara Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.