Kenali Sosok Tenaga Ahli Menteri Agama RI Prof Andi Salman Putra Sengkang
JAKARTA, iNewsGowa.id - Profesor (Prof) Dr H Andi Salman Maggalatung, SH., M.H. resmi menjadi Tenaga Ahli Menteri Agama Bidang Hukum, HAM, dan Kerukunan Umat Beragama, terhitung Senin (6/1/2025).
Pengangkatan Prof Dr H Andi Salman Maggalatung secara resmi dilakukan oleh Menteri Agama RI Prof Dr KH Nasaruddin Umar, M.A. bersamaan dengan pengangkatan lima Staf Khusus Menteri dan empat Tenaga Ahli lainnya.
Wakil Menteri Agama RI Dr Romo H R Muhammad Syafi'i., S.H., M.Hum mengucapkan, selamat atas pengangkatan lima Staf Khusus Menag dan lima Tenaga Ahli Menag. Syafi'i berharap para Staf Khusus dan Tenaga Ahli Menag dapat mengemban amanah dengan baik.
"Semoga dapat menjalankan amanah ini dengan baik dan mendukung program prioritas Kementerian Agama RI," ujar Syafi'i melalui unggahan di akun Instagramnya @romo.syafii, Senin (6/1/2025).
Prof Andi Salman Maggalatung bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada Menteri Agama, atas pengagkatan dirinya menjadi Tenaga Ahli Menteri Agama Bidang Hukum, HAM, dan Kerukunan Umat Beragama.
Menurut Prof Andi Salman Maggalatung, pengangkatan tersebut, tentunya sebagai upaya mewujudkan harapan Menteri Agama, untuk mendorong efektivitas pelaksanaan kebijakan-kebijakan yang memajukan Kementrian Agama RI dalam nilai-nilai kebinekaan, toleransi, hukum, dan moralitas Islam.
"Dengan rekam jejak saya di bidang pendidikan, hukum, dan keagamaan, tentu masyarakat menaruh harapan besar pada amanah yang diberikan dalam mengembangkan fungsi pembinaan, pengawasan dan penataan organisasi di lingkup Kementerian Agama Republik Indonesia. Tentu saja harapan ini akan secara maksimal saya upayakan dan wujudkan," ujar Profesor Andi Salman Maggalatung, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (7/1/2025).
"Penunjukan saya sebagai Tenaga Ahli Menteri Agama Republik Indonesia adalah sinyal bahwa Menteri Agama RI Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A. ingin membangun sebuah perubahan tidak hanya unggul dalam aspek akademik, tetapi juga dalam membangun karakter bangsa yang toleran. Saya sebagai seorang pendidik tentu saja tidak hanya berkomitmen pada dunia akademisi, tetapi juga pada misi besar untuk menjaga persatuan dan kerukunan di tengah keberagaman masyarakat Indonesia," sambungnya.
Prof Andi Salman Maggalatung lahir di Sengkang, Provinsi Sulsel pada 3 Maret 1954. Salman adalah seorang intelektual dan akademisi yang telah berkontribusi besar dalam bidang keagamaan, hukum, dan pendidikan di Indonesia. Salman merupakan guru besar Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memasuki masa purnabakti sebagai ASN pada Agustus 2024.
Diketahui, Prof Andi Salman Maggalatung memulai jejak perjalanan pendidikannya di Pondok Persantren modern (ma’had hadits) Al-Junaiddiyah Biru, yang berada di pelosok kampung kecil di Watampone, Kabupaten Bone di Sulawesi Selatan yang diasuh oleh AG. KH. Junaid Sulaiman. Di pesantren ini, Salman belajar tentang ilmu hadits.
Selepas itu, Ia menempuh studi lebih tinggi di IAIN Alauddin Makassar pada Fakultas Syariah dan meraih gelar sarjana (S1) pada tahun 1980. Di Fakultas Syariah IAIN Alauddin Makassar, Salman memperkuat pemahaman hukum Islam dan pendidikan dalam dirinya. Tidak hanya itu. Salman kemudian menempuh pendidikan S1 untuk kedua kalinya di Universitas Pattimura (UNPATI), Ambon, Maluku dan Salman berhasil menyandang gelar Sarjana Hukum (SH) pada tahun 1995.
Sebagai seorang santri yang cinta akan ilmu pengetahuan dan dunia pendidikan, Andi Salman Maggalatung lantas melanjutkan pendidikan lebih tinggi pada jenjang magister di Universitas Indonesia (UI) pada Fakultas Hukum. Gelar magister hukum (M.H.) diraih Salman pada tahun 2000. Berikutnya, Salman melanjutkan pendidikan doktoralnya di fakultas kampus yang sama, Fakultas Hukum UI dan meraih gelar doktor pada tahun 2007.
Gelar doktor tersebut kian menegaskan keahlian Andi Salman Maggalatung dalam bidang hukum, yang kemudian membuka jalannya untuk menjadi guru besar di UIN Syarif Hidasyatullah Jakarta, tidak hanya terkenal sebagai seorang pendidik, tetapi juga sebagai seorang pemikir yang progresif di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya sebagai guru besar pada Program Studi Hukum Islam.
Selama karier akademik, Andi Salman Maggalatung menjungjung tinggi pentingnya pendidikan yang moderat, inklusif, dan berbasis nilai-nilai agama yang sejuk dan toleran. Banyak karya tulisnya yang membahas isu-isu toleransi dan hukum, termasuk buku-buku seperti Etika dan Moral Penegak Hukum di Indonesia, Prinsip-prinsip Penegakan Hukum, Keadilan dan HAM dimensi ke Islaman dan ke Indonesiaan dan Harmoni Indonesia (Panduan Praktis Cegah Terorisme). Buku-buku tersebut sering menjadi rujukan bagi kalangan akademisi dan praktisi dalam memahami bagaimana Hukum Islam dapat berkontribusi terhadap pembangunan masyarakat yang beragam.
Melalui karyanya, ia mengajak para pendidik untuk selalu membuka ruang dialog antar umat beragama yang merupakan sebuah konsep yang sangat penting untuk memperkuat kerukunan yang ada di Indonesia.
Prof Andi Salman Maggalatung sudah lama aktif di Nahdlatul Ulama (NU), salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. Kiprahnya dimulai sejak dia bergabung dengan PMII Cabang Makassar dan menjadi Ketua Senat Fakultas Syariah dan Hukum IAIN Alauddin Makassar.
Berkaitan dengan itu, salah satu fokus utamanya adalah mendorong kalangan aktivis muda dan akademisi untuk terus berkembang sebagai organisasi Islam yang sejuk, toleran, dan berperan aktif dalam menyelesaikan masalah sosial di Indonesia. Selain itu, dia juga dikenal sebagai sosok yang luwes dalam berkomunikasi dengan berbagai kalangan, baik di internal akademisi maupun dengan komunitas eksternal.