EKSKLUSIF: Simak Komentar 3 Cawagub Jakarta saat Melihat Foto Jokowi, Ahok dan Anies Baswedan

EKSKLUSIF: Simak Komentar 3 Cawagub Jakarta saat Melihat Foto Jokowi, Ahok dan Anies Baswedan

Terkini | inews | Rabu, 2 Oktober 2024 - 19:14
share

JAKARTA, iNews.id - Rakyat Bersuara bersama Aiman Witjaksono menghadirkan debat eksklusif tiga calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta 2024. Yang menarik, Suswono, Kun Wardana dan Rano Karno memberikan komentar masing-masing saat melihat foto tiga sosok yang pernah memimpin Jakarta, yakni Joko Widodo (Jokowi), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Anies Baswedan. 

Dalam program iNews bertema “Adu Gagasan Perdana Cawagub Jakarta” itu, Aiman pertama kali menampilkan foto Jokowi, yang pernah memimpin DKI Jakarta masa jabatan 15 Oktober 2012 – 16 Oktober 2014. Seperti apa komentar ketiganya? Apa yang ada di benak mereka?

Sosok Jokowi di Mata 3 Cawagub Jakarta

Saat melihat foto Jokowi, Cawagub DKI Jakarta nomor urut 2 Kun Wardana  mengatakan, dirinya melihat sosok yang luar biasa melakukan lompatan mulai dari wali kota hingga menjadi presiden.

"Saya melihat beliau melakukan lompatan yang luar biasa dari wali kota, gubernur, kemudian menjadi presiden dua periode. Tentunya ini membutuhkan strategi dan mental yang luar biasa ya. Saya belajar dari beliau mengenai ini," kata Kun Wardana dalam Rakyat Bersuara yang tayang Selasa, 1 Oktober 2024 malam di iNews.

Sementara di mata Cawagub nomor urut 1 Suswono, Jokowi adalah sosok yang sederhana dan punya tekad luar biasa. Jokowi menjadi inspirasi bagi siapa pun untuk bermimpi menjadi pemimpin.  

"Saya ketika mengenal awal beliau sebagai wali kota Solo itu, dengan kesederhanaannya, tapi ternyata punya tekad yang luar biasa sehingga bisa sampai mencapai puncak menjadi Presiden Republik Indonesia. Artinya, maksud saya, siapa pun orang dari kampung mana pun dari desa mana pun teruslah bermimpi untuk menjadi pemimpin Indonesia di masa depan," kata Suswomo.

Cawagub nomor urut 3 Rano Karno yang lebih dikenal dengan sebutan si Doel saat melihat foto Jokowi menceritakan momen ketika mengantarkannya menjadi gubernur DKI Jakarta. Jokowi sosok yang membanggakan dan meninggalkan legacy penting di Jakarta. 

"Saya salah satu orang yang mengantar Pak Jokowi jadi Gubernur DKI waktu itu. Karena kita ikut kampanye bawa oplet, beliau yang naik. Jadi, artinya kita banggalah sebelum beliau menjadi presiden, beliau pernah menjadi gubernur di Jakarta. Artinya beliau juga meninggalkan legacy tentang pembangunan di Jakarta itu sendiri, walaupun mungkin beliau cuma 3 tahun kemudian menjadi presiden dan alhamdulillah kita lihat hasilnya cukup baik beliau mengantar Indonesia ke gerbang industri yang jauh lebih lebih majulah daripada sebelumnya."

Sosok Ahok di Mata 3 Cawagub DKI Jakarta

Sementara Ahok, di mata Cawagub nomor urut 1 Suswono adalah sosok yang terkenal dengan ketegasannya.  

"Pak Ahok ini kan terkenal tegasnya ya, terkenal tegasnya. Hanya saja dia ini suka kurang berempati pada orang ya, itu aja mungkin kesan saya sehingga kadang-kadang orang ya yang dimarahi diapa ini kan punya hati juga. Nah seharusnya nilai-nilai kemanusiaan itu yang mungkin barangkali perlu ditingkatkan untuk empati pada orang, itu saja," katanya.

Rano Karno punya pendapat berbeda mengenai Ahok. Menurutnya, sosok Ahok yang keras dan disiplin dibutuhkan Jakarta.

"Memang Jakarta ini memerlukan orang yang keras artinya disiplin. Saya sangat tahu di saat Pak Ahok menjadi gubernur Jakarta kedisiplinan sangat tinggi. Artinya menjadi tolok ukur dia membuka pintu Balai Kota, menerima tamu. Ini kalau tidak mengantar dengan sebuah ketegasan, itu tamunya pasti akan berantakan berkunjung." 

Rano Karno mengatakan, kebiasaan Ahok yang baik akan dilanjutkan jika dirinya nanti terpilih bersama Cagub Pramono Anung.

"Artinya nanti kalau kita kembali berada di balai kota, kita akan melanjutkan tradisi beliau yaitu mendengar keluhan masyarakat. Kita istilahnya buka ruang ngopi bareng karena di situlah controller kita terhadap apa yang telah kedinasan lakukan. Jadi kita tahu sampai sejauh mana," kata Rano Karno.

Sementara Kun Wardana juga menyoroti sikap Ahok yang terbuka dan siap menerima masukan dari warga. Ini akan dia lakukan bersama Dharma Pongrekun jika terpilih jadi pemenang Pilkada Jakarta 2024. 

"Beliau memiliki keterbukaan dan juga memiliki hal menerima masukan dari para warga ya dan ini nanti kita akan juga lakukan ya, bagaimana masukan para warga ini juga bisa mewarnai kebijakan dan program kami dan dengan program digital itu 2.742 RW kita akan lakukan komunikasi terus. Karena Jakarta bisa berhasil dengan dukungan bersama," katanya.

Sosok Anies di Mata 3 Cawagub Jakarta

Rano Karno yang menjawab pertama kali mengenai pendapatnya tentang Anies Baswedan, menceritakan momen pertemuan keduanya di DPP PDI Perjuangan sebelum partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu mengumumkan paslon yang didukung di Pilgub Jakarta. Menurutnya, Anies telah meninggalkan karya yang luar biasa di Jakarta dan harus dilanjutkan pemimpin berikutnya.

"Terakhir saya mendampingi beliau di DPP (PDIP) Perjuangan, 2 jam saya ngobrol dengan beliau. Kita bisa lihat bagaimana Bang Anies masih tinggi di Jakarta karena dia memang meninggalkan karya yang luar biasa dan karya beliau yang luar biasa harus dilanjutkan karya itu." 

Rano Karno mengatakan, dia juga pernah menemui Ali Sadikin pada 2007 dan mendapatkan blueprint Jakarta. Mengunjungi para mantan gubernur penting agar calon pemimpin paham dan tahu apa yang pernah dilakukan dan apa yang belum selesai dilakukan. 

"Pada 2007 saya menemui almarhum Ali Sadikin, waktu itu bahkan saya mendapat blueprint tentang Jakarta, itu 2007 di rumah di Jalan Borobudur, sebelum beliau meninggal. Nah jadi artinya begitulah kami bersosialisasi, bersilaturahmi dengan para pemimpin. Yang pasti punya visi dan terbukti Bang Anies masih menyerahkan visinya. Artinya itu harus kita tangkap, itu kan bagian yang harus kita tangkap, ruhnya ke mana pembangunan beliau karena enggak bisa Jakarta ini harus berkelanjutan, tidak ada sesuatu yang baru kecuali era digital. Kita lihat misalnya JIS jadi selesai, tapi problem transportasinya belum selesai. Kita harus tahu apa permasalahan pada waktu itu. Kampung Bayam Insyaallah selesai. Mas Pramono sudah ke sana, kita sudah kontrak politik. Insyaallah kalau memang kita diberi kesempatan memimpin, kita akan selesaikan masalah Kampung Bayam, misalnya seperti itu," kata Rano Karno.

Kun Wardana mengatakan, Anies adalah sosok yang berpihak pada rakyat kecil. Dia bertekad melanjutkan kebijakan itu.

"Jadi yang langsung dalam pikiran kami adalah keberpihakan kepada rakyat kecil. Beliau ini luar biasa dan juga memiliki inovasi yang berorientasi pada kesejahteraan warga. Ini juga luar biasa dan kita akan melanjutkan kebijakan itu. Itu yang menjadi komitmen kami."

Sementara Suswono menyampaikan kedekatan dan keterikatan dirinya dan PKS dengan Anies Baswedan. Ada empat hal yang disampaikannya saat melihat foto Anies yang ditampilkan di Rakyat Bersuara. Suswono mengatakan, akan meneruskan apa yang dulu dikerjakan bersama dengan Anies.

"Kami bersama Pak Anies tentu cukup panjang dan cukup dalam ya ikatan dengan beliau dan kita tahu persis bagaimana kepemimpinan beliau dalam mengambil keputusan. Pertama tentu aspek keadilan, itu yang didahulukan. Yang kedua adalah kepentingan orang banyak. Yang ketiga objektif dengan pendekatan sains dan yang keempat baru peraturan. Jadi justru peraturan itu terakhir, tetapi aspek keadilan itulah yang utama." 

Topik Menarik