Buntut Bom Pager di Lebanon, Seluruh Pasukan Elite Iran Dilarang Pakai Alat Komunikasi

BEIRUT, iNews.id - Pasukan elite Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) memerintahkan semua anggota untuk tidak lagi menggunakan semua jenis perangkat komunikasi. Keputusan itu diambil setelah ribuan pager dan walkie talkie yang digunakan kelompok Hizbullah Lebanon meledak pekan lalu. 

Serangan yang dilakukan Israel pada 17 dan 18 September itu sejauh ini telah menewaskan 39 orang serta melukai lebih dari 3.000 lainnya.

Seorang pejabat di IRGC mengatakan, operasi skala besar sedang dilakukan untuk memeriksa semua perangkat, bukan hanya peralatan komunikasi. Dia memastikan, sebagian besar perangkat yang digunakan IRGC saat ini buatan dalam negeri atau diimpor dari China dan Rusia.

Iran mewaspadai infiltrasi agen intelijen Israel, termasuk warga lokal, bahkan perwira menengah hingga tinggi. Mereka bisa saja bekerja untuk Israel. Kecurigaan itu semakin meningkat sejak pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada 31 Juli lalu.

"Ini termasuk pemeriksaan rekening bank, baik di Iran maupun di luar negeri, serta riwayat perjalanan mereka dan keluarga," kata sumber pejabat tersebut.

Dia menolak untuk menjelaskan bagaimana personel IRGC, berjumlah sekitar 190.000 orang, melakukan komunikasi. 

"Untuk saat ini, kami menggunakan enskripsi end to end dalam sistem pengiriman pesan," ujarnya.

Para perwira IRGC juga telah berhubungan dengan Hizbullah untuk melakukan evaluasi teknis. Beberapa sampel perangkat yang meledak dikirim ke Iran untuk diperiksa oleh para pakar.