Penembakan Massal di Alabama AS, 4 Orang Tewas Puluhan Lainnya Terluka

Penembakan Massal di Alabama AS, 4 Orang Tewas Puluhan Lainnya Terluka

Terkini | inews | Minggu, 22 September 2024 - 14:57
share

WASHINGTON DC, iNews.id - Penembakan massal kembali mengguncang Amerika Serikat (AS). Kali ini, aksi tersebut dilakukan sejumlah penyerang, menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai puluhan lainnya di Negara Bagian Alabama, Sabtu (21/9/2024) waktu setempat.

"Kami yakin bahwa beberapa penembak melepaskan sejumlah tembakan ke sekelompok orang di Distrik Five Points South di Birmingham tepat setelah pukul 11.00 malam," kata salah satu pejabat polisi, Truman Fitzgerald, kepada media lokal.

Aparat menemukan dua laki-laki dewasa dan satu perempuan dewasa yang tergeletak tidak berkutik di trotoar karena menderita luka tembak. Ketiganya dinyatakan meninggal di tempat kejadian. Sementara korban keempat meninggal di rumah sakit setempat, kata Fitzgerald.

"Puluhan orang terluka dalam penembakan itu dengan sedikitnya empat orang mengalami cedera yang mengancam jiwa," ujarnya. Sementara korban lainnya mengalami luka dalam berbagai bentuk cedera dan tingkat keparahan.

Sampai berita ini ditulis, polisi belum menahan seorang tersangka pun terkait penembakan itu. Fitzgerald pun mendesak masyarakat untuk memberikan informasi apa pun yang dapat membantu penyelidikan.

Beberapa lembaga terlibat dalam penyelidikan ini, termasuk Biro Investigasi Federal AS (FBI) serta Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Bahan Peledak AS (ATF). Layanan penyelamatan kebakaran tiba di lokasi kejadian pada Sabtu malam dan telah menutup area tersebut.

Tahun ini, setidaknya terjadi 403 penembakan massal--yang di AS didefinisikan sebagai penembakan yang melibatkan sedikitnya empat korban, tewas atau terluka--di seluruh negeri Paman Sam. Data itu dihimpun oleh Gun Violence Archive (GVA), sebuah kelompok nirlaba yang berupaya untuk membuat katalog setiap insiden kekerasan senjata di Amerika Serikat.

Setidaknya 12.416 orang tewas dalam kekerasan senjata api tahun ini di Amerika Serikat, menurut GVA.

Topik Menarik