Intelijen Iran Rekrut Warga Israel untuk Bunuh PM Benjamin Netanyahu

Intelijen Iran Rekrut Warga Israel untuk Bunuh PM Benjamin Netanyahu

Berita Utama | inews | Sabtu, 21 September 2024 - 06:40
share

TEL AVIV, iNews.id - Iran dituduh berencana membunuh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Kepolisian Israel menangkap seorang warganya yang diduga direkrut intelijen Iran untuk membunuh Netanyahu dan beberapa pejabat lainnya.

“Seorang warga negara Israel direkrut oleh intelijen Iran untuk mendukung pembunuhan sejumlah tokoh Israel. Dia didatangkan dua kali ke Iran dan mendapat bayaran untuk melaksanakan misi tersebut,” bunyi pernyataan bersama kepolisian Israel dan dinas keamanan dalam negeri Shin Bet, seperti dikutip dari AFP, Jumat (20/9/2024).

Selain Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan kepala Shin Bet Ronen Bar juga masuk dalam target pembunuhan.

Pemerintah Zionis yang mengungkap identitas pria tersebut, namun media Israel mengidentifikasinya sebagai Mordechai Maman kelahiran 1952 asal Ashkelon. 

Laporan media Israel mengungkap Maman ditangkap sejak 29 Agustus atau sebulan setelah pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran.

Pernyataan bersama itu juga mengungkap, Maman berlatar belakang pengusaha yang tinggal lama di Turki. Dia menjalin hubungan dengan warga Turki dan Iran. Dari situ dia diperkenalkan kepada seorang pengusaha Iran, Eddie.

Maman pertama kali datang ke Iran Mei 2024 untuk bertemu Eddie. Dia juga bertemu seseorang bernama Hajjah, seorang agen intelijen Iran.

Dari situlah rencana untuk membunuh para pejabat Israel dibuat, termasuk mentransfer uang dan senjata, mengambil foto tempat-tempat umum di Israel.

Kunjungan kedua ke Iran berlangsung pada Agustus. Dia diselundpkan masuk Iran menggunakan truk.

Saat itu Maman bertemu dengan agen intelijen Iran lainnya dan diminta untuk melakukan merencanakan pembunuhan. Aksi itu disiapkan sebagai balas dendam atas pembunuhan Haniyeh.

Selain itu Maman mendapat tugas merekrut anggota badan mata-mata Israel Mossad untuk menjadi agen ganda.

Masih dalam pernyataan diugkap, Maman meminta uang muka 1 juta dolar AS kepada agen yang menyuruhnya. Namun saat itu dia hanya dibayar 5.000 euro sebagai upah atas perjalanannya ke Iran.

Topik Menarik