RUU Imigrasi Disahkan, WNA Tersandung Kasus Hukum Bisa Dicekal Seumur Hidup

RUU Imigrasi Disahkan, WNA Tersandung Kasus Hukum Bisa Dicekal Seumur Hidup

Terkini | inews | Jum'at, 20 September 2024 - 18:44
share

JAKARTA, iNews.id - Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perubahan Ketiga atas UU No 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian telah disahkan menjadi undang-undang pada Rapat Paripurna DPR, Kamis (19/9/2024). Nantinya, warga negara asing (WNA) tersandung kasus hukum bisa dicekal 10 tahun hingga seumur hidup.

Disahkan aturan baru itu juga disambut positif oleh Direktur Jenderal Imigrasi, Silmy Karim. "Jangka waktu penangkalan diperlukan untuk menangkal masuknya WNA bermasalah. Misalnya seorang WNA melakukan kejahatan di Indonesia bisa ditangkal masuk 10 tahun atau bahkan seumur hidup," kata Silmy, Jumat (20/9/2024).

Terkait RUU itu, dia menjelaskan, dalam Undang-Undang Keimigrasian yang baru mengakomodasi perbaikan layanan,
dengan pengaturan masa berlaku izin masuk kembali (multiple entry permit) yang disamakan dengan masa berlaku izin tinggal terbatas (ITAS), atau izin tinggal tetap (ITAP) yang dimiliki orang asing.

“Untuk bisa masuk dan keluar Indonesia secara leluasa, orang asing pemegang ITAS / ITAP juga harus memiliki izin masuk kembali (IMK)," ujarnya.

Silmy menjelaskan sebelumnya paling lama izin yang diterbitkan hanya dua tahun. Jika WNA punya ITAP lima tahun, dia harus ke kantor imigrasi untuk perpanjang IMK. "Sekarang enggak perlu lagi," katanya.

Selanjutnya: Petugas Imigrasi akan Dipersenjatai

Selain itu, dengan perubahan UU Keimigrasian, seseorang yang sudah selesai menjalani tahap penyidikan dan memasuki tahap tuntutan jaksa dapat dicegah keluar wilayah Indonesia. Perubahan aturan ini menyesuaikan dengan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 40/PUU-IX/2011.

Di samping itu, UU Keimigrasian terbaru mengakomodasi kebutuhan pejabat Imigrasi, yakni di bidang penegakan hukum, untuk dibekali senjata api. Penggunaan senjata api ini akan diatur secara rinci dalam peraturan menteri.

“Sebelumnya, di tahap pertama pembahasan RUU, kami menjelaskan kepada DPR bahwa sudah ada beberapa kejadian tragis di mana petugas Imigrasi gugur dalam tugas. Saat melakukan pengamanan orang asing, mereka diserang, orang asing tersebut membawa senjata dan petugas tidak dibekali apa pun untuk melindungi nyawanya,” kata Silmy.

Topik Menarik