Bacaan Sholat Muhammadiyah Lengkap, Arab, Latin dan Artinya 

Bacaan Sholat Muhammadiyah Lengkap, Arab, Latin dan Artinya 

Gaya Hidup | inews | Senin, 9 September 2024 - 14:07
share

JAKARTA, iNews.id - Bacaan sholat Muhammadiyah merupakan panduan penting bagi umat Islam yang mengikuti ajaran Muhammadiyah dalam melaksanakan ibadah sholat. 


Panduan ini mencakup berbagai bacaan dan doa yang harus diucapkan selama sholat, mulai dari niat hingga salam. 


Dengan memahami dan mengamalkan bacaan sholat sesuai dengan tuntunan Muhammadiyah, diharapkan setiap muslim dapat melaksanakan sholat dengan lebih khusyuk dan benar, sehingga ibadahnya diterima oleh Allah SWT. 


Dilansir iNews.id dari situs Suara Muhammadiyah, berikut bacaan sholat Muhammadiyah:


Dalam hadist dari Malik bin Huwairis ra:


 قَا لَ رَسُولٌ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ : صَلٌّوْا كَمَا رَأَيْتٌمٌوْنِي أٌصَلِّيْ


Rasulullah bersabda, “Shalatlah kamu sebagaimana kamu melihat aku melakukan shalat”


Dalam fiqh, sholat adalah doa. Doa ini dapat diartikan bahwa sholat merupakan ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang diawali dengan takbir, kemudian diakhiri dengan salam.

Makna tersebutlah yang menunjukan bahwa sangat perlu diperhatikan mengenai syarat dan rukun sholat.


Agar ibadah sholat kita sempurna, perlu adanya pemahaman dan pengamalan mengenai syarat sah sholat yaitu beragama islam, baligh, mempunyai akal sehat dan suci dari haid dan nifas.

Selain itu juga, kita harus mengetahui dan memperhatikan rukun shalat. Berikut rukun dan bacaan sholat beserta bacaan yang dapat dipelajari menurut Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah:


Berdiri bagi yang mampu

Rukun pertama yang harus kita penuhi sebelum melaksanakan shalat adalah berdiri tegak, menghadap kiblat dan berniat ikhlas karena Allah.


 1.Niat 

Rasulullah saw mengajarkan kepada umatnya bahwasannya setiap perbuatan yang akan kita lakukan tergantung pada niatnya. 


Jika niat yang kita tanamkan dalam hati baik, maka pahala yang akan kita dapatkan juga akan baik. Begitupun juga sebaliknya.


Niat pekerjaan hati bukan lisan, jadi kita tidak perlu melafalkan niat pada saat akan memulai sholat. 


Hadist riwayat Bukhori dan Muslim:


إِنمَا الْاَعْمَالُ بِا لنِّيَّا تِ


‘’Sesungguhnya (sahnya) amal itu tergantung kepada niat’’


اِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلَاةِ فَكَبِّرْ


“Bila kamu menjalankan shalat, takbirlah…”


Hadist di atas merupakan penggalan dari sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.

Dijelaskan di dalamnya bahwa Rasulullah Saw mengajarkan tentang bertakbir dalam shalat yaitu ketika ia menghadap ke kiblat dan mengangkat kedua belah tangannya dengan membaca Allahu Akbar.


2.Takbiratul Ihram


Bacaan doa iftitah:


اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ ، كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ المَشْرِقِ وَالمَغْرِبِ ، اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنَ الخَطَايَا ، كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ ، اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ ، وَالثَّلْجِ ، وَالبَرَدِ


Allahumma baaid baynii wa bayna khotoyaaya kamaa baa’adta baynal masyriqi wal maghrib. Allahumma naqqinii min khotoyaaya kamaa yunaqqots tsaubul abyadhu minad danas. Allahummagh-silnii min khotoyaaya bil maa-iwats tsalji wal barod.


Artinya; Wahai Allah jauhkanlah antara aku dan kesalahan-kesalahanku sebagaimana engkau jauhkan antara timur dan barat, ya Allah bersihkanlah aku dari kesalahan sebagaimana bersihnya baju putih dari kotoran, ya Allah basuhlah kesalahan-kesalahanku dengan air, salju dan air dingin.


3. Surat Al Fatihah 


Membaca Surat Al Fatihah merupakan suatu hal yang wajib dilakukan ketika shalat setiap rakaatnya.


عَنْ عِبَاَدَةَ بْنِ الصَّامِتِ أَنِ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ لَا صَلَاةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ


“Rasulullah Saw bersabda, “Tidak sah shalatnya orang yang tidak membaca permulaan Kitab (Fatihah).


4. Ruku’ dengan Tuma’ninah


Nabi Muhammad saw pernah bersabda dalam hadist riwayat Bukhari No. 793 dan Muslim No. 397)


ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا


“kemudian, rukuklah dan thuma’ninahlah saat rukuk.”


Ruku’ dilakukan dengan melapangkan punggung dengan leher dan kedua belah tangan memegang lutut sembari membaca doa:


سُبْحَانَكَ اللّهم رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اللّهم اغْفِرْلِيْ


Subhaanakallaahumma rabbanaa wabihamdika Allaahummagh firlii


Artinya: Maha Suci Engkau, ya Allah. Dan dengan memuji Engkau, ya Allah, aku memohon ampun.


5. I’tidal


I’tidal setelah rukuk dengan Thuma’ninah. Rukun I’tidal ini dilakukan dengan mengangkat kedua belah tangan seperti dalam takbiratul ihram. 


Dalam Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah terdapat bacaan doa ketika bersamaan mengangkat kedua belah tangan:


سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ


Sami’allaahu liman hamidah


“Allah mendengar orang yang memuji Nya”


 


Setelah itu membaca doa:


رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ


Rabbanaa wa lakal hamd


“Ya Tuhanku, segala puji itu bagi engkau”


Ataupun juga dapat membaca:


 


سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ السَّموتِ وَمِلْ ءُالْأَرْضِ وَمِلْءُ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ


Sami’allahu limah hamidah. Allahumma robbana lakal hamdu mil us samaa waa ti wa mil ul ardhi wa mil umaa syi’ta syai in ba’du”


“ Ya Allah, Tuhanku, bagiMu segala puji, sepenuh semua langit, sepenuh bumi, dan sepenuh semua apa yang Kau sukai dari sesuatu apapun”


Selain itu bacaan doa i’tidal yaitu


سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَبَّناَ وَلَكَ الْحَمْدُ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًافِيْهِ


Sami’allaahu liman hamidah. Rabbanaa wa lakal hamdu hamdan katsiran thayyiban mubaarokan fiih


“Allah mendengar orang yang memujinya. Ya Tuhanku, bagi Mulah segala puji, pujian yang banyak, baik dan memberkati


Rukun ini dilakukan dengan takbir, letakkan kedua lutut dan jari kakimu di atas tanah, lalu kedua tanganmu, kemudian dahi dan hidung. Dengan menghadapkan ujung jari kakimu ke arah kiblat serta meregangkan tanganmu daripada kedua lambungmu dengan mengangkat sikumu. Dalam Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah terdapat beberapa bacaan doa ketika sujud yaitu:


سُبْحَانَكَ اللهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اللهُمَّ اغْفِرْلِيْ


Subhaanakallah humma rabbanaa wa bihamdikallahummaghfirlii


“ Maha suci Engkau, Ya Allah, dan dengan memuji kepada Engkau, Ya Allah, aku memohon ampun”


 


Ataupun dengan salah satu doa Nabi Muhammad saw:


سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى


Subhaana Rabbiyal a’laa


“Maha suci Tuhanku yang Maha Tinggi”


 


Atau berdoa:


سُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ رَبٌّ الْمَلَا ئِكَةِ وَالرُّوْحِ


Subbuuhun quddusun rabbul malaaikati warruuh


“Maha Suci, Maha Kudus, Tuhannya sekalian Malaikat dan Ruh (Jibril).


6.Sujud


سُبْحَانَكَ اللّهم رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اللّهم اغْفِرْلِيْ


Subhaanakallaahumma rabbanaa wabihamdika Allaahummagh firlii


Artinya: Maha Suci Engkau, ya Allah. Dan dengan memuji Engkau, ya Allah, aku memohon ampun.

7. Duduk di antara dua sujud


Duduk diantara dua sujud ini dilakukan dengan mengangkat kepala seraya bertakbir dan duduk tenang. Terdapat bacaan doa ketika duduk di antara dua sujud sesuai dengan Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah:


اَللّهُمَ اغْفِرْلِيْ وارْحَمنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَارْزُقْنِيْ


Allaahummaghfirlii warhamnii wajburnii wahdinii warzuqnii


“ Ya Allah, ampunilah aku, belas kasihanilah aku, cukupilah aku, tunjukilah aku dan berikanlah rezeki kepadaku”


8. Bacaan doa tasyahud akhir:


اَلتَّحِيَّاتُ لِلّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّباَتُ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهاَ النَّبِيُّوَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهُ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْناَ وَعَلَى عِباَدِاللهِ الصَّالِحِيْنَأَشْهَدُ اَنْ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهِ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ


Attahiyyaatu lillaahi washsholawaatu waththoyyibaat. Assalaamu ‘alaika ayyuhannabiyyu warohmatullaahi wabarokaatuh. Assalaamu’alainaa wa’ala ‘ibaadillaahi shshoolihiin. Asyhadu anlaa ilaaha illallaah waasyhadu annamuhammadan ‘abduhu warosuuluh


“Segala kehormatan, kebahagiaan dan kebagusan adalah kepunyaan Allah, Semoga keselamatan bagi Engkau, ya Nabi Muhammad, beserta rahmat dan kebahagiaan Allah. Mudah-mudahan keselamatan juga bagi kita sekalian dan hamba-hamba Allah yang baik-baik. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba Allah dan utusan-Nyautusan-Nya,”


9. Bacaan doa sholawat:


للَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ


Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa shollaita ‘ala Ibroohim wa ‘ala aali Ibrohim, innaka hamidun majiid. Allahumma baarik ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa baarokta ‘ala Ibrohim wa ‘ala aali Ibrohimm innaka hamidun majiid


“Ya Allah, semoga shalawat tercurah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad. Seperti rahmat yang tercurah pada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Seperti berkah yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia di seluruh alam,”


10.Kemudian membaca doa untuk memohon perlindungan:


اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّفِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ


Allaahumma inni a’uudzubika min ‘adzaabil qabri wa min ‘adzaabinnaari jahannama wa min fitnatil mahyaa wal mamaati wa min fitnatil masiihid dajjaal.


“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari adzab Jahannam, dari adzab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari keburukan fitnah Dajjal.”


Menurut hadist Rasulullah saw dari Ali bin Abi Thalib bahwasannya kunci pembuka shalat itu wudhu, permulaannya takbir dan penghabisannya salam.


11. Salam

Dalam Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah terdapat dua macam salam:


Ke kanan : السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Ke kiri : السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Ke kanan : السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ


Ke kiri             : السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ

Dari rukun-rukun dan bacaan sholat yang sudah dijelaskan di atas, memberi kesimpulan bahwasannya dengan kita belajar tentang ilmu shalat seorang hamba akan kokoh dan yakin bahwasanya salat yang ia kerjakan khusyuk. 


Demikianlah bacaan sholat Muhammadiyah. Semoga artikel ini bermanfaat.

Topik Menarik