Jurnalisme Didorong Jalankan Kembali Peran sebagai Clearing House of Information

Jurnalisme Didorong Jalankan Kembali Peran sebagai Clearing House of Information

Terkini | inews | Jum'at, 26 Juli 2024 - 20:26
share

JAKARTA, iNews.id - Kepala Sekolah Demokrasi Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), Wijayanto mendorong jurnalisme atau media untuk menjalankan kembali perannya sebagai clearing house of information. Media harus menjadi penjaga kebenaran dengan menyajikan informasi yang terverifikasi dan valid.

"Jurnalisme perlu menjalankan kembali fungsinya, jurnalisme perlu menjadi clearing house of information," ucap Wijayanto dalam acara Sekolah Demokrasi 2024 melalui Zoom, Jumat (26/7/2024).

Wijayanto menilai, masyarakat banyak yang memilih mengakses informasi melalui media sosial lantaran mereka sudah tidak percaya lagi dengan jurnalisme.

Menurutnya, tak sedikit juga media membuat artikel atau berita dengan informasi yang tidak jelas atau hoaks.

"Atau bahkan sekarang muncul media bukan yang mainstream, yang judulnya panjang tapi isinya ya judulnya itu. Kadang-kadang isinya hoaks juga," ujar Wijayanto yang juga Wakil Rektor Riset, Inovasi, dan Kerja Sama Universitas Diponegoro (Undip) itu.

Wijayanto juga menyoroti demokrasi digital di Indonesia saat ini menunjukkan tren kurang baik. Salah satu bentuknya ada represi digital untuk menekan pengkritik.

"Represi digital justru di belakangnya ada negara. Baik respresi yang bersifat langsung, ada represi yang menggunakan undang-undang untuk merepresi suara kritis," katanya.

Padahal, teknologi menurutnya memfasilitasi perkembangan sosial. Di era perkembangan teknologi seperti ini, masyarakat bisa melakukan hal-hal yang sebelumnya sulit dilakukan.

"Misal tidak puas dengan kebijakan pemerintah misalnya, itu bisa langsung protes di status WhatsApp, di Facebooknya mereka (pejabat publik). Dulu nggak bisa. Zaman kerajaan kalau mau protes kebijakan raja caranya dengan berjemur di alun-alun," kata Wijayanto.

Topik Menarik