Target Produksi 600.000 Kendaraan Listrik, Luhut: Kurangi Impor BBM dan Hemat Subsidi

Target Produksi 600.000 Kendaraan Listrik, Luhut: Kurangi Impor BBM dan Hemat Subsidi

Ekonomi | inews | Rabu, 3 Juli 2024 - 19:04
share

JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut bahwa penggunaan kendaraan listrik akan berdampak signifikan terhadap konsumsi energi hingga penurunan emisi. Dia menganalogikan produksi kendaraan listrik di Indonesia pada tahun 2030 ditargetkan sebanyak 600.000 unit.

Jika 600.000 kendaraan listrik tersebut mengaspal di jalan, maka pemerintah setidaknya telah berhemat untuk impor BBM sebanyak 45 juta liter per tahun.

Bukan hanya itu, penggunaan kendaraan listrik juga mampu memangkas porsi subsidi BBM sebanyak Rp131 miliar per tahun. Sehingga dengan konsumsi BBM yang turun itu, emisi CO2 yang dihasilkan dari kendaraan akan berkurang. Diproyeksikan pemakaian 600.000 kendaraan listrik mampu mengurangi 160.000 ton CO2 per tahun.

"Indonesia memiliki target 600.000 kapasitas produksi BEV tahun 2030. Produksi ini diperkirakan akan mengurangi CO2 sebesar 160.000 ton per tahun dan akan mengurangi impor BBM 45 juta liter per tahun, serta penghematan subsidi BBM mencapai Rp131 miliar," ujar Luhut dalam Peresmian Ekosistem Baterai dan Kendaraan Listrik Korea Selatan di Indonesia, Rabu (3/7/2024).

Menurutnya, efisiensi tersebut akan jauh bertambah lebih besar seiring peningkatan produksi dan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.

Lebih jauh, Luhut mengungkapkan bahwa penggunaan kendaraan listrik juga berdampak pada nilai tambah yang lebih besar untuk perekonomian negara. Sebab, ada banyak komponen yang saat ini bahan bakunya ada di Indonesia, seperti nikel. Semakin panjang industri pendukung di belakang, maka akan banyak transaksi yang tentu akan dilakukan.

"Selain itu dengan memproduksi baterai di dalam negeri, nilai TKDN KBLBB yang awalnya 40 persen naik menjadi jauh lebih tinggi menjadi 80 persen, ini langkah awal untuk mendorong peningkatan nilai tambah bagi industri dalam negeri," tuturnya.

"Melalui pemanfaatan sumber daya alam kita yang kaya, Indonesia siap menjadi pemain kunci dalam rantai pasok global kendaraan listrik dari hulu sampai hilir," ucapnya.

Topik Menarik