Pernyataan Resmi BWF Soal Insiden Meninggalnya Zhang Zhi Jie, Singgung Tim Medis

Pernyataan Resmi BWF Soal Insiden Meninggalnya Zhang Zhi Jie, Singgung Tim Medis

Olahraga | inews | Selasa, 2 Juli 2024 - 20:29
share

YOGYAKARTA, iNews.id - Pernyataan resmi Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) soal insiden meninggalnya Zhang Zhi Jie sudah dirilis. Tunggal putra China itu meninggal dunia saat berlaga di Badminton Asia Junior Championships (BAJC) 2024 yang digelar di Yogyakarta, Indonesia.

Zhang Zhi Jie meninggal setelah sempat mengalami kolaps di lapangan. Insiden itu terjadi saat dia menghadapi utusan Jepang, Kazuma Kawamo, Minggu (30/6/2024) lalu. Tiba-tiba saja, dia jatuh dan mengalami kejang-kejang.

Pemain muda asal China itu sempat dilarikan ke rumah sakit. Tapi sayang, nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit pada pukul 23.20 WIB.

Insiden ini membuat banyak pihak yang menyorot BWF. Terkhusus terkait masalah kinerja medis pada suatu turnamen.

Hal ini juga yang membuat PBSI beberapa hari yang lalu akan bersurat kepada BWF untuk mengkaji ulang aturan yang ada. Kini, BWF memberikan pernyataan resminya.

Federasi bulu tangkis dunia ini menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Zhang Zhi Jie. Dalam pernyataannya juga, mereka menjelaskan kalau prosedur medis diserahkan pada pihak penyelenggara kejuaraan.

“Kematian Zhang di Kejuaraan Bulutangkis Junior Asia di Yogyakarta, Indonesia pada tanggal 30 Juni adalah kejadian yang tragis, dan kami mengambil semua langkah yang diperlukan untuk meninjau masalah ini secara menyeluruh dengan berkonsultasi dengan Bulutangkis Asia dan Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI),” tulis BWF dalam instagram resminya, Selasa (2/7/2024).

“Meskipun Kejuaraan Bulutangkis Junior Asia berada di bawah yurisdiksi Badminton Asia, BWF memiliki seperangkat pedoman dan instruksi medis yang dapat digunakan oleh badan pengatur lain (regional atau nasional) yang menjadi tuan rumah turnamen yang disetujui BWF. Namun, cara penerapan protokol dan praktik medis ini di lokasi acara bergantung pada masing-masing badan pengelola,” sambungnya.

BWF menyampaikan saat ini masih menunggu laporan resmi dari Badminton Asia dan panitia penyelenggara lokal BAJC 2024. Setelah menerima laporan yang ada, mereka akan melakukan peninjauan.

“BWF menunggu laporan resmi dari Badminton Asia dan Komite Penyelenggara Lokal untuk menilai apakah prosedur medis yang benar telah diikuti dalam memberikan bantuan kepada Zhang ketika dia terjatuh di lapangan,” terangnya.

“Menurut pedoman, dokter turnamen, di bawah arahan wasit, mempunyai tanggung jawab untuk merespons keadaan darurat di lapangan, termasuk dugaan serangan jantung, dan dalam skenario ini, memberikan intervensi hingga layanan medis yang tepat tersedia (misalnya ambulans),” lanjut BWF.

“Saat menerapkan pedoman ini, ditekankan semua personel harus siap setiap saat untuk merespons semua intervensi medis yang diperlukan, termasuk keadaan darurat, sesegera mungkin,” tambahnya.

Setelah peninjauan kami selesai, kami akan menentukan apakah aspek tertentu dari pedoman ini perlu diubah. Tinjauan yang sudah ada, yang dimulai awal tahun ini, mengevaluasi kebijakan dan prosedur BWF mengenai intervensi darurat oleh dokter turnamen untuk memastikan perawatan yang paling tepat dan tepat waktu, akan mencakup temuan dari penilaian BWF dan laporan Badminton Asia,” tutup pernyataan BWF.

Topik Menarik