Reaksi Dunia usai Trump dan Zelensky Bertengkar: 'Badut Kokain, Antek Putin'
Misi kunjungan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke Gedung Putih berujung kacausetelahdiabertengkar dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Wakil Presiden JD Vance. Pertengkaran di depan media tersebut telah memicu reaksi dari para pemimpin dunia.
Zelensky semestinya berkunjung untuk menandatangani kesepakatan akses Amerika atas mineral tanah langka Ukraina, yang menurut Trump, sebagai kompensasi atas bantuan militer Washington kepada Kyiv selama perangnya melawan Moskow.
Alih-alih misi tersebut berjalan mulus, Zelensky cekcok hebat dengan Trump dan Vance dan kunjungan pada hari Jumat waktu Washington itu berakhir tanpa penandatanganan kesepakatan.
Reaksi Dunia atas Pertengkaran Zelensky dan Trump
1. Amerika Serikat
Para politisi Amerika terbelah dalam menyikapi pertengkaran tersebut.Senator Partai Demokrat menuduh Trump dan Vance lebih memihak Presiden Rusia Vladimir Putin.
Pemimpin Minoritas Senat Chuck Schumer mengatakan: "Trump dan Vance melakukan pekerjaan kotor Putin. Senat Demokrat tidak akan pernah berhenti memperjuangkan kebebasan dan demokrasi."
Sedangkan anggota Parlemen dari Partai Republik Don Bacon mengkritik pertemuan tersebut, menyebutnya sebagai "hari yang buruk bagi kebijakan luar negeri Amerika."
Para anggota Parlemen Parai Demokrat juga mengecam Trump, dengan salah satunya mengatakan: "Itu adalah hari yang luar biasa bagi Vladimir Putin. Presiden Trump dan Wapres Vance adalah antek terbaik yang pernah dimilikinya."
2. Rusia
Di sisi lain, pejabat Rusia telah mengejek Zelensky, dengan juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan bahwa itu adalah "keajaiban pengendalian diri" Trump dan Vance sehingga tidak menggunakan agresi fisik.Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev menggunakan media sosial untuk meledek Zelensky, yang dia sebut menerima "tamparan keras di Oval Office."
Dia juga menyebutnya sebagai "badut kokain", mengulang tuduhannya bahwa Zelensky merupakan pengguna narkoba.
Kirill Dmitriev, salah satu negosiator Moskow, mencap pertikaian antara Trump dan Zelensky sebagai "bersejarah".
3. Ukraina
Sebaliknya, Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha memuji Zelensky karena memiliki "keberanian dan kekuatan untuk membela apa yang benar."“Zelensky membela Ukraina dan tujuan perdamaian yang adil dan abadi," kata Sybiha di X.
4. Prancis
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa Rusia adalah agresor dan Ukraina adalah orang-orang yang diserang."Kita harus menghormati mereka yang telah berjuang sejak awal," katanya kepada wartawan selama kunjungannya ke Portugal.
"Saya pikir kita semua benar untuk membantu Ukraina dan memberi sanksi kepada Rusia tiga tahun lalu, dan untuk terus melakukannya. Kita, yaitu Amerika Serikat, Eropa, Kanada, Jepang, dan banyak lainnya," katanya.
5. Spanyol
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez menyatakan solidaritasnya dengan Ukraina, dengan mengunggah pesan dalam bahasa Spanyol, Inggris, dan Ukraina: "Ucrania, España está contigo. Ukraina, Spanyol mendukung Anda. Україно, Іспанія з тобою."6. Jerman
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan: "Tidak seorang pun menginginkan perdamaian lebih dari warga Ukraina! Itulah sebabnya kami bekerja sama untuk menemukan cara menuju perdamaian yang langgeng dan adil. Ukraina dapat mengandalkan Jerman—dan Eropa."Kanselir Jerman berikutnya, Friedrich Merz, juga meyakinkan dukungannya kepada Zelensky, dengan menyatakan: "Kita tidak boleh membingungkan agresor dan korban dalam perang yang mengerikan ini."
7. Italia
Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni menyerukan pertemuan puncak antara Amerika Serikat, Eropa, dan sekutu mereka untuk membahas perang Ukraina."Pertemuan puncak tanpa penundaan diperlukan untuk berbicara terus terang tentang bagaimana kita bermaksud mengatasi tantangan utama saat ini, dimulai dengan Ukraina, yang bersama-sama telah kita bela dalam beberapa tahun terakhir," katanya.
8. Inggris
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyuarakan dukungannya untuk Ukraina, dengan menyatakan bahwa dia melakukan semua yang dia bisa untuk menemukan jalan menuju perdamaian abadi berdasarkan kedaulatan dan keamanan bagi Ukraina, kata seorang juru bicara Downing Street.9. Hongaria
Sebaliknya, Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban berterima kasih kepada Trump karena berdiri "dengan berani untuk perdamaian”, dengan menyatakan: "Orang kuat menciptakan perdamaian, orang lemah menciptakan perang."Pemimpin Eropa lainnya seperti Perdana Menteri Polandia Donald Tusk, Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Støre, Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson, Presiden Lithuania Gitanas Nausėda, Menteri Luar Negeri Irlandia Simon Harris, Perdana Menteri Ceko Petr Fiala, dan Perdana Menteri Latvia Evika Siliņa, juga telah menegaskan kembali dukungan mereka untuk Ukraina.
10. Uni Eropa
Uni Eropa juga telah menyatakan dukungannya terhadap Ukraina, dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa Antonio Costa meyakinkan Zelensky bahwa dia tidak pernah sendirian."Jadilah kuat, jadilah berani, jadilah tak kenal takut. Kami akan terus bekerja sama dengan Anda untuk masa depan yang lebih baik,” katanya. "Perdamaian yang adil dan abadi", imbuh dia.
Diplomat utama blok tersebut, Kaja Kallas, mempertanyakan kepemimpinan Amerika Serikat dalam aliansi transatlantik, dengan menyatakan: ”Hari ini, menjadi jelas bahwa dunia bebas membutuhkan pemimpin baru. Terserah kita, orang Eropa, untuk menerima tantangan ini."