Hari Ini Tepat 3 Tahun Perang Rusia-Ukraina, Begini Kondisinya

Hari Ini Tepat 3 Tahun Perang Rusia-Ukraina, Begini Kondisinya

Global | sindonews | Senin, 24 Februari 2025 - 01:40
share

Hari ini, 24 Februari 2025, menandai tiga tahun perang Rusia-Ukraina.

Kondisi terkini menunjukkan Kyiv lebih banyak menderita, baik korban jiwa maupun kehilangan banyak wilayah. Itu diperparah dengan tekanan Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden Donald Trump yang minta uang bantuan Amerika dikembalikan.

Trump mendorong agar perang tersebut segera berakhir, dan awal pekan lalu, pejabat tinggi AS dan Rusia bertemu untuk perundingan damai di Arab Saudi—tanpa kehadiran perwakilan dari Kyiv.

Ukraina dan sekutu-sekutunya di Eropa tercengang dan berusaha keras untuk beradaptasi dengan pendekatan baru dari Amerika Serikat.

Dalam tiga tahun sejak Rusia melancarkan invasi skala penuh, Ukraina telah kehilangan banyak wilayah, dan mengeklaim berhasil merebut kembali sebagian wilayahnya berkat bantuan militer dari sekutu-sekutu Baratnya.

Jutaan warga Ukraina telah mengungsi dan ribuan orang tewas atau terluka.

Kondisi Ukraina setelah 3 Tahun Perang Melawan Rusia

1. Ukraina Kehilangan 11 Wilayah

Pada awal perang, yang dimulai 24 Februari 2022, Ukraina menahan pasukan Rusia dari ibu kotanya, Kyiv, dan kemudian mengamankan kemenangan di beberapa bagian wilayah Kharkiv timur laut dan Kherson selatan.

Namun, Ukraina juga mengalami kerugian besar di wilayah timur sekitar Donetsk dan Bakhmut.

Sejak invasi 2022, Ukraina telah kehilangan kendali atas sekitar 11 wilayahnya, menurut analisis CNN terhadap data dari Institute for the Study of War, pemantau konflik yang berbasis di AS.

Jika memperhitungkan wilayah yang telah hilang akibat direbut Rusia dan separatis yang didukung Rusia sejak konflik dimulai pada 2014, total wilayah Ukraina yang hilang sejak 2014 adalah sekitar 18, menurut perhitungan CNN.

Pada 2014, pasukan Rusia mencaplok Crimea dari Ukraina, tak lama setelah peristiwa Revolusi Maidan memicu kekacauan politik di Kyiv. Belakangan tahun itu, separatis yang disponsori Rusia menguasai sebagian wilayah Donbas, yang masih berada di tangan Rusia hingga saat ini.

Moskow membantah mencapolok Crimea, dan menegaskan wilayah itu memilih bergabung dengan Rusia melalui referendum.

Ketika Rusia melancarkan invasi skala penuh pada 24 Februari 2022, Presiden Rusia Vladimir Putin berharap dapat merebut seluruh Ukraina dalam hitungan hari, menurut Institute for the Study of War. Yang terjadi justru pertempuran sengit selama tiga tahun, berkat serangan balik Ukraina yang dipersenjatai dengan bantuan dari sekutu Baratnya.

2. Sumber Bantuan Terbesar Ukraina Terancam Macet

Amerika Serikat telah menjadi penyumbang dana tunggal terbesar bagi Ukraina sejak perang dimulai pada 2022, dengan memberikan sekitar USD95 miliar dalam bentuk bantuan militer, kemanusiaan, dan keuangan. Namun bantuan tersebut terancam macet di bawah pemerintahan Trump.

Trump, Baru-baru ini mengusulkan untuk mengambil pendekatan transaksional untuk bantuan, dengan mengatakan AS harus menerima akses ke mineral tanah langka Ukraina sebagai imbalannya, yang ditolak oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

“Saya memberi tahu mereka bahwa saya menginginkan yang setara, seperti USD500 miliar tanah langka, dan mereka pada dasarnya setuju untuk melakukan itu, jadi setidaknya kita tidak merasa bodoh. Kalau tidak, kita bodoh. Saya katakan kepada mereka, kita harus mendapatkan sesuatu. Kita tidak dapat terus membayar uang ini,” kata Trump kepada Fox News.

Ukraina telah terdampak oleh penangguhan kegiatan USAID baru-baru ini. Pembekuan dana telah menyebabkan LSM dan badan amal Ukraina melakukan pemotongan termasuk memberhentikan staf dan menutup sementara saluran bantuan bunuh diri dan proyek deteksi HIV. Dalam tiga tahun terakhir, Ukraina telah menjadi penerima dana USAID terbesar.

3. Jutaan Warga Ukraina Mengungsi

Jutaan warga Ukraina telah meninggalkan rumah mereka, baik ke bagian lain Ukraina atau negara lain, pada tahun-tahun sejak Rusia mulai merebut tanah dan setelah invasi.

Lebih dari 6,3 juta pengungsi Ukraina tinggal di Eropa, termasuk sekitar 1,2 juta di Jerman, hampir 1 juta di Polandia, dan 390.000 di Republik Ceko, menurut data hingga akhir tahun 2024 dari badan pengungsi PBB.

Ada 1,2 juta pengungsi Ukraina yang tinggal di Federasi Rusia, menurut perkiraan terbaru PBB per Juni 2024.

4. Ribuan Warga Ukraina Tewas dan Terluka

Lebih dari 40.000 warga sipil tewas atau terluka di Ukraina selama konflik, dengan banyak kematian disebabkan oleh senjata peledak, menurut Kantor Hak Asasi Manusia PBB.

Setidaknya setengah dari mereka yang tewas (6.203 orang) adalah pria dewasa dan 669 adalah anak-anak.

Topik Menarik