Media AS: Mossad Menyusup, Ungkap Skandal Komandan Hizbullah dan 4 Gundiknya

Media AS: Mossad Menyusup, Ungkap Skandal Komandan Hizbullah dan 4 Gundiknya

Global | sindonews | Senin, 30 Desember 2024 - 12:01
share

Jaringan mata-mata Mossad telah menyusup begitu dalam ke semua aspek kepemimpinan Hizbullah sehingga Israel tahu tentang empat gundik seorang komandan senior kelompok tersebut. Demikian laporan media Amerika Serikat (AS), New York Times.

Menurut laporan tersebut, komandan senior Hizbullah yang dimaksud adalah Fuad Shukr.

Komandan yang sulit ditangkap pasukan Israel tersebut, menurut New York Times, pada akhirnya menikahi empat gundiknya melalui telepon karena merasa bersalah.

Fuad Shukr, yang juga menjadi salah satu pendiri Hizbullah adalah tokoh kunci dalam rantai komando kelompok milisi Lebanon tersebut.

Mossad, badan intelijen Israel untuk operasi luar negeri, telah menghabiskan waktu puluhan tahun untuk mengumpulkan informasi tentangnya hingga agen-agennya dapat melacak setiap gerakan Shukr.

Sebagai bagian dari pengawasannya, Mossad segera mengetahui bahwa Shukr memiliki empat gundik yang berbeda—sesuatu yang diduga membuatnya merasa bersalah dan berusaha memperbaikinya dengan menikahi keempat wanita itu, kata pejabat Israel dan Eropa yang mengetahui operasi mata-mata Mossad tersebut kepada New York Times.

Shukr, yang selalu terlihat sulit ditangkap setelah pengeboman mematikan tahun 1983 di Beirut yang menewaskan 241 personel Korps Marinir Amerika Serikat, termasuk di antara ratusan komandan Hizbullah yang dilacak oleh Israel sejak berakhirnya perang tahun 2006.

Saat Israel mengumpulkan profil Shukr, para perwira intelijen Mossad mengetahui perselingkuhannya, yang disembunyikan oleh komandan Hizbullah tersebut hingga dia mencari bantuan pada tahun 2024 dari ulama agama tertinggi kelompok tersebut, Hashem Safieddine, menurut laporan New York Times.

Safieddine, yang tewas dalam serangan udara Israel setelah ditunjuk sebagai penerus pemimpin yang terbunuh Sayyed Hassan Nasrallah, diduga memberikan nasihat kepada Shukr, di Shukr sepakat dengan solusi yang tidak lazim.

Ulama tersebut kemudian menyiapkan empat upacara pernikahan terpisah melalui telepon untuk Shukr dan masing-masing gundiknya.

Masih belum jelas kapan upacara pernikahan berlangsung, tetapi pernikahan itu tidak bertahan lama.

Shukr tewas setelah menjadi target utama Israel setelah serangan rudal di Majdal Shams pada bulan Juli, yang menewaskan puluhan warga Israel, termasuk anak-anak sekolah.

Pada 30 Juli, Shukr dilaporkan menerima panggilan telepon yang membujuknya keluar dari tempat persembunyian rahasianya di lingkungan Dahiyeh di Beirut selatan, tempat rudal Israel menghantam dan menewaskannya.

Pejabat Lebanon mengatakan Shukr tewas bersama salah satu istrinya, dua anak, dan dua wanita lainnya. Beberapa media Arab mengeklaim istri yang tewas adalah salah satu gundik yang dinikahi Shukr.

Dua wanita lainnya tidak diidentifikasi karena Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan 70 orang lainnya juga terluka dalam ledakan itu.

Beberapa jam setelah pembunuhan Shukr, kepala Hamas Ismail Haniyeh tewas dalam dugaan pengeboman Israel saat dia mengunjungi Teheran.

Topik Menarik