3 Sekutu Terkuat Bashar al-Assad di Dunia, Nomor 2 Bantu Bangun Reaktor Nuklir

3 Sekutu Terkuat Bashar al-Assad di Dunia, Nomor 2 Bantu Bangun Reaktor Nuklir

Global | sindonews | Rabu, 18 Desember 2024 - 23:30
share

Terdapat sejumlah nama sekutu terkuat Bashar al-Assad di dunia yang bisa diketahui. Salah satunya disebut pernah membantu membangun reaktor nuklir di Al-Kibar pada awal 2000-an.

Rezim Bashar al-Assad telah digulingkan oleh kubu pemberontak atau oposisi di Suriah. Dia dan keluarganya juga telah melarikan diri ke Rusia pada Minggu (8/12/2024).

Keruntuhan rezim Bashar al-Assad menandai berakhirnya kekuasaan tirani puluhan tahun di Damaskus. Meski pada akhirnya tumbang, rezim Assad di Suriah sebenarnya memiliki sejumlah pendukung eksternal. Berikut di antaranya yang paling kuat.

Sekutu Terkuat Bashar al-Assad di Dunia

1. Rusia

Rusia adalah sekutu terkuat yang dimiliki rezim Bashar al-Assad di Suriah. Melihat ke belakang, negara yang dipimpin Vladimir Putin itu memiliki peran besar dalam menjaga kekuasaan Assad di Damaskus sebelum akhirnya runtuh pada awal Desember 2024 lalu.

Selain faktor sejarah hubungan di antara kedua negara, ada sejumlah alasan lain yang menjadikan Rusia sebagai sekutu tak terbantahkan Suriah. Di antaranya berkaitan dengan kepentingan strategis Moskow di Timur Tengah.

Singkatnya, Suriah adalah sekutu berharga bagi Rusia di kawasan Timur Tengah. Bersama keberadaannya di Damaskus, Moskow setidaknya bisa mengurangi atau bahkan mengimbangi pengaruh Amerika Serikat di kawasan tersebut.

Maka dari itu, tak heran jika selama perang saudara beberapa tahun lalu, Rusia menunjukkan dukungan untuk rezim Assad dengan bantuan militer melawan pasukan pemberontak. Mereka yakin bahwa kehilangan Assad di Suriah akan menjadi kemunduran bagi kepentingan negaranya di Timur Tengah.

2. Korea Utara

Korea Utara juga menjadi satu dari sedikit negara yang mendukung rezim Assad di Suriah. Damaskus selama ini telah dikenal sebagai mitra penting Pyongyang di kawasan Timur Tengah.

Mengutip NKNews, hubungan Korea Utara dan Suriah setidaknya dimulai sejak tahun 1966. Momen ini ditandai oleh hubungan pribadi yang erat antara dinasti politik Kim dan Assad di masing-masing negara.

Dulunya, Korea Utara mengirim senjata ke Suriah setelah Perang Enam Hari melawan Israel. Mereka juga meminjamkan pilot untuk mendukungnya selama Perang Yom Kippur pada 1973.

Kerja sama militer tidak terbatas pada senjata konvensional. Laporan intelijen AS menunjukkan Korea Utara membantu Suriah membangun reaktor nuklir di Al-Kibar pada awal 2000-an, sebuah fasilitas yang kemudian dihancurkan Israel pada tahun 2007.

Sebagai salah satu mitra terdekat Korea Utara di kawasan itu, Suriah telah lama menjadi pilar utama kebijakan Pyongyang di Timur Tengah. Namun, perubahan rezim baru-baru ini di sana dapat memengaruhi kalkulasi kebijakan luar negeri, bahkan mengancam hilangnya mitra yang paling dapat diandalkan di Timur Tengah.

3. Iran

Berikutnya ada Iran. Sebagaimana Rusia dan Korea Utara, mereka menjadikan Suriah sekutu karena memiliki kepentingan juga di negara tersebut.

Sepanjang perang saudara di Suriah, Iran telah muncul sebagai salah satu aktor asing yang dominan. Teheran tanpa henti menggunakan sumber daya keuangan dan militer guna mendukung rezim Presiden Bashar al-Assad yang menghadapi pemberontak.

Melihat sejarahnya, hubungan mesra Teheran dan Damaskus bisa ditelusuri setelah bersekutu selama Perang Iran-Irak. Relasinya semakin erat ketika Bashar al-Assad mewarisi jabatan Presiden Suriah dari ayahnya.

Sejak dimulainya konflik pada 2011, Suriah menjadi semakin bergantung pada Iran. Pasukan Quds, sayap ekstrateritorial elit Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), yang sebelumnya dipimpin oleh Jenderal Qassem Soleimani menjadi komponen terpadu dari tulang punggung rezim tersebut dalam menghadapi pemberontak.

Pada perkembangannya, Iran terus mendukung rezim tersebut melalui transfer senjata, bantuan ekonomi, dan nasihat militer. Mereka bahkan menyebut gagasan pemberontak yang didukung asing dalam upaya merebut kekuasaan di Damaskus bisa membawa perang berkepanjangan di kawasan tersebut.

Terlepas dari itu, Iran juga memiliki kepentingan di Suriah. Salah satunya adalah penempatan pasukan proksinya, yakni Hizbullah yang bertujuan untuk melawan Israel. Meski begitu, Teheran juga tidak berdaya menolong rezim Assad saat digulingkan pasukan pemberontak Suriah baru-baru ini.

Itulah tiga nama sekutu terkuat Bashar al-Assad di dunia yang bisa diketahui.

Topik Menarik