Rusia Tembakkan Rudal Hipersonik di Mediterania, Jenderal Tertinggi Moskow Peringatkan AS
Militer Rusia telah menguji tembak rudal hipersonik di Laut Mediterania Timur. Sebelum misil ditembakkan, jenderal tertinggi Moskow Valery Gerasimov memperingatkan Amerika Serikat (AS) agar kapal-kapal Angkatan Laut-nya menjauh demi keselamatan.
Seorang pejabat Amerika mengatakan kepada ABC News bahwa peringatan itu disampaikan Panglima Militer Rusia Jenderal Valery Gerasimov kepada Ketua Kepala Staf Gabungan AS Jenderal CQ Brown melalui telepon.
Dalam sambungan telepon tersebut, kedua jenderal juga membahas Ukraina dan cara menghindari salah perhitungan antara Amerika dan Rusia tentang konflik yang sedang berlangsung.
Uji tembak rudal hipersonik Rusia terjadi di Laut Mediterania bagian timur, wilayah tempat Angkatan Laut AS memiliki tiga kapal amfibi dengan 2.200 personel Korps Marinir di dalamnya serta kapal perusak yang menyediakan pertahanan rudal untuk Israel.
Panggilan telepon antara kedua panglima militer itu tidak dipublikasikan hingga Rabu (4/12/2024), sehari setelah Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa kapal perang Rusia di wilayah itu telah menembakkan rudal-rudal hipersonik ke area target yang dirahasiakan di perairan internasional.
Namun, perincian tentang peringatan Gerasimov kepada Brown tidak diungkapkan secara resmi.
"Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal CQ Brown Jr, berbicara dengan Kepala Staf Umum Rusia Jenderal Valery Gerasimov melalui telepon pada 27 November setelah permintaan dari Kementerian Pertahanan Rusia," kata juru bicara Brown, Kapten JD Dorsey, dalam sebuah pernyataan yang diberikan kepada ABC News , yang dilansir Kamis (5/12/2024).
"Ini adalah pertama kalinya para pemimpin berbicara sejak Jenderal Brown menjadi Ketua [Kepala Staf Gabungan]. Para pemimpin membahas sejumlah isu keamanan global dan regional, termasuk konflik yang sedang berlangsung di Ukraina. Atas permintaan Jenderal Gerasimov, Jenderal Brown setuju untuk tidak mengumumkan panggilan telepon tersebut secara proaktif," paparnya.
Dalam percakapan mereka, Brown dan Gerasimov juga membahas cara menghindari salah perhitungan dan eskalasi antara kedua negara terkait Ukraina, kata seorang pejabat AS.
Secara khusus, mereka membahas AS yang mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh ATACMS terhadap target di dalam wilayah Rusia, serta uji coba rudal balistik jarak menengah (IRBM) Rusia berikutnya terhadap target di dalam Ukraina.
Rusia mengatakan serangan IRBM itu sebagai balasan atas izin yang diberikan Amerika kepada Ukraina untuk menggunakan rudal ATACMS di dalam wilayah Rusia.
The New York Times pertama kali melaporkan panggilan telepon antara Brown dan Gerasimov. Peringatan Gerasimov tentang rencana uji coba rudal hipersonik Rusia belum pernah dilaporkan sebelumnya.
Pada hari Selasa, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa fregat Admiral Gorshkov dan Admiral Golovko menembakkan rudal hipersonik Zircon. "Dan kapal selam diesel-listrik Novorossiysk meluncurkan rudal jelajah Kalibr ke posisi target maritim," kata kementerian tersebut.
"Pada saat yang sama, dari area yang ditentukan di pantai Mediterania, awak sistem rudal pantai Bastion meluncurkan rudal jelajah Onyx," lanjut kementerian tersebut.
Meskipun titik peluncurannya tidak diungkapkan, rudal jelajah itu tampaknya ditembakkan dari pangkalan Rusia di Tarsus, Suriah, satu-satunya pangkalan Angkatan Laut-nya di luar negeri.
"Target yang ditentukan terkena serangan langsung," imbuh Kementerian Pertahanan Rusia.
"Latihan di Mediterania Timur dilakukan sesuai dengan norma hukum internasional saat ini, serta perjanjian Federasi Rusia dengan negara asing tentang pencegahan insiden di laut di luar perairan teritorial, serta di wilayah udara di atasnya," paparnya.
Kapal-kapal Angkatan Laut Rusia telah melakukan perjalanan ke Mediterania Timur dari pangkalan mereka di Kutub Utara dan uji coba itu dilakukan pada saat pesawat militer Rusia sedang memberikan dukungan kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad setelah kelompok pemberontak merebut Aleppo awal pekan lalu.