Profil Vivek Ramaswamy, Partner Elon Musk Memimpin DOGE
WASHINGTON - Donald Trump, Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) mengumumkan bahwa miliarder Elon Musk dan Vivek Ramaswamy, mantan kandidat presiden dari Partai Republik akan memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah (Departement of Government Efficiency/DOGE). Trump menyatakan bahwa keduanya akan bekerja sama untuk membongkar birokrasi pemerintah, mengurangi regulasi yang berlebihan, memotong pengeluaran boros, dan merestrukturisasi agen-agen federal.
Dalam pengumuman melalui Fox News pada Selasa malam (12/11/2024), Trump menyatakan, "Ini bisa menjadi ‘Proyek Manhattan’ di zaman kita," katanya. Ia juga menambahkan bahwa politisi Republik telah lama menginginkan tujuan dari DOGE.
Trump menjelaskan bahwa Musk dan Ramaswamy akan bekerja sama dengan Gedung Putih dan Kantor Manajemen dan Anggaran untuk melakukan reformasi struktural besar-besaran serta menciptakan pendekatan kewirausahaan yang belum pernah ada sebelumnya dalam pemerintahan, sambil memberikan nasihat dan panduan dari luar pemerintah. Dia menyebutkan bahwa fokus dari agensi ini adalah menciptakan pemerintahan AS yang lebih efisien yang bertujuan untuk meningkatkan kehidupan semua orang Amerika.
Dalam sebuah unggahan di X, Ramaswamy menanggapi penunjukannya. "Kami tidak akan menyerah begitu saja, @elonmusk," tulisnya. Ramaswamy, yang mendukung Trump setelah menghentikan kampanye presidennya pada Januari 2024, juga mengumumkan di X bahwa ia mundur dari pencalonan posisi Senat Ohio.
"Dan ya, ini berarti saya mundur dari pertimbangan untuk penunjukan Senat di Ohio," tulisnya. "Siapa pun yang dipilih Gubernur DeWine untuk mengisi kursi JD memiliki pekerjaan besar yang harus diisi. Saya akan membantu mereka sebisanya,” tambahnya.
Melansir Britannica, Vivek Ramaswamy, lahir pada 9 Agustus 1985 di Cincinnati, Ohio, merupakan seorang pengusaha bioteknologi yang menarik perhatian nasional melalui pencalonannya untuk kandidat presiden dari Partai Republik dalam pemilu 2024. Ia pertama kali dikenal karena penentangannya yang vokal terhadap investasi berbasis lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG), serta sering muncul di media, terutama podcast, yang membantu menaikkan profilnya dalam kompetisi pemilihan presiden. Ramaswamy menghentikan kampanyenya pada Januari 2024.
Ramaswamy dibesarkan di Cincinnati oleh orang tua yang berasal dari Kerala, India. Ibunya adalah seorang psikiater geriatrik, dan ayahnya seorang insinyur serta pengacara di General Electric. Ramaswamy menonjol sebagai pemain tenis junior yang juara di tingkat nasional dan menjadi siswa dengan peringkat akademik tertinggi di kelasnya pada saat kelulusan dari sekolah menengah Jesuit-nya.
Setelah lulus dengan gelar biologi dari Harvard pada 2007, ia bekerja di hedge fund dan menghasilkan USD7 juta dalam tujuh tahun. Pada 2013, ia menyelesaikan gelar hukum di Yale, di mana ia bertemu dengan istrinya, Apoorva Tewari. Di usia 29 tahun, ia mendirikan perusahaan farmasi Roivant Sciences, yang memberinya pendapatan pribadi lebih dari seperempat juta dolar hingga tahun 2023.
Ramaswamy mengklaim bahwa sebelum 2020, ia apolitis, namun setelah itu ia mulai mengkritik keterlibatan politik dalam sektor korporat. Pada Januari 2021, ia mengundurkan diri dari CEO Roivant dan pada tahun yang sama menerbitkan bukunya, yaitu Inside Corporate America’s Social Justice Scam. Buku ini mengkritik praktik-praktik perusahaan yang terlibat dalam masalah sosial sebagai tindakan hipokrit dan merusak demokrasi. Pada 2022, Vivek mendirikan perusahaan pengelola dana Strive Asset Management, yang bertujuan menawarkan investasi tanpa agenda politik, dan berlawanan dengan perusahaan seperti BlackRock yang menerapkan kerangka ESG.
Ramaswamy memulai pencalonannya pada Februari 2023, setelah Donald Trump dan Nikki Haley sudah lebih dahulu maju. Dalam kampanyenya, ia menekankan bahwa nilai-nilai seperti agama, patriotisme, dan kerja keras digantikan oleh agama sekuler baru seperti COVID-isme dan ideologi gender. Selain mendukung kebijakan konservatif seperti larangan aborsi dan penentangan terhadap tindakan afirmatif, ia juga mengusulkan kebijakan kontroversial, seperti menaikkan usia minimal untuk memilih menjadi 25 tahun, membatasi kewarganegaraan berdasarkan kelahiran, dan mengirim militer AS ke Meksiko untuk menghancurkan kartel narkoba. Ia juga berjanji untuk memecat lebih dari 75 pegawai federal dan membubarkan FBI, Komisi Regulasi Nuklir, dan Departemen Pendidikan.
Meskipun awalnya mendapatkan perhatian besar, terutama setelah debat calon presiden Partai Republik pada Agustus 2023, Ramaswamy akhirnya kehilangan dukungan dan tertinggal di belakang Ron DeSantis dan Nikki Haley. Pada 15 Januari 2024, ia menghentikan kampanyenya setelah hanya meraih posisi keempat dalam Kausus Partai Republik Iowa dan memberikan dukungan penuh kepada Donald Trump dalam pemilihan presiden AS.