Deretan Pemimpin Hizbullah, Hamas, dan Iran Dibunuh Israel, tapi Regenerasi dan Kaderisasi Pemimpin Terus Berlanjut
Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah tewas dalam pemboman besar-besaran yang dilakukan oleh Israel di markas besar kelompok itu di pinggiran selatan Beirut. Demikian juga pemimpin Haman Yahya Sinwar yang dibunuh dalam serangan Israel di Gaza.
Meskipun para pemimpin gerakan Islam di Gaza, Iran dan Lebanon dibunuh Zionis, tapi kaderisasi dan regenerasi kepemimpinan terus berjalan. Itu dikarenakan semangat juang yang tak pernah pupus dalam melawan Zionis.
Selain itu, baik Hizbullah dan Hamas merupakan gerakan yang memiliki kekuatan akar rumput yang sangat kuat di masyarakat. Mereka dikendalikan oleh ideologi perlawanan terhadap Zionis, bukan karena uang atau pun kepentingan sesaat.
Ketika para pemimpinnya mereka dibunuh Israel, para penggantinya akan terus ada dan tumbuh. Itu dikarenakan semangat juang mereka tidak pernah berhenti. Mereka juga ingin menumpas Zionis hingga ke akar-akarnya.
Deretan Pemimpin Hizbullah, Hamas, dan Iran Dibunuh Israel, tapi Regenerasi dan Kaderisasi Pemimpin Terus Berlanjut
Hizbullah
1. Hassan Nasrallah
Seorang juru bicara militer Israel mengumumkan bahwa kepala Hizbullah telah “tereliminasi” dalam serangan di ibu kota Lebanon pada hari Jumat. Hizbullah kemudian mengonfirmasi pembunuhannya. Pada tahun 2006, Nasrallah juga dikabarkan telah terbunuh selama perang terakhir Israel dengan Hizbullah, tetapi ia kemudian muncul kembali tanpa cedera.
2. Ibrahim Qubaisi
Sebuah serangan udara di pinggiran selatan Beirut pada tanggal 24 September menewaskan Qubaisi, seorang komandan dan tokoh terkemuka di divisi roket Hizbullah, kata dua sumber keamanan.
3. Ibrahim Aqil
Komandan operasi Hizbullah, yang bertugas di badan militer tertinggi kelompok itu, terbunuh oleh serangan Israel di pinggiran selatan Beirut pada tanggal 20 September. Aqil, yang juga menggunakan alias Tahsin dan Abdelqader, adalah anggota badan militer tertinggi Hizbullah, Dewan Jihad.
Amerika Serikat menuduhnya berperan dalam dua serangan bom mematikan di Lebanon yang menewaskan ratusan orang. Ahmed Wahbi – Ia diidentifikasi sebagai komandan tinggi yang mengawasi operasi militer pasukan khusus Radwan dalam perang Gaza hingga awal 2024. Ia tewas dalam serangan Israel yang menargetkan beberapa komandan tinggi, termasuk Ibrahim Aqil, di pinggiran kota Beirut pada 20 September.
4. Fuad Shukr
Serangan Israel di pinggiran selatan ibu kota Lebanon pada tanggal 30 Juli menewaskan komandan utama Hizbullah, Fuad Shukr, yang diidentifikasi oleh militer Israel sebagai tangan kanan Nasrallah.
Shukr adalah salah satu tokoh militer terkemuka Hizbullah sejak didirikan oleh Korps Garda Revolusi Islam Iran lebih dari 40 tahun yang lalu. AS menjatuhkan sanksi kepada Shukr pada tahun 2015 dan menuduhnya memainkan peran utama dalam pengeboman barak marinir AS di Beirut pada tahun 1983, yang menewaskan 241 personel militer.
5. Muhammed Nasser
Pemimpin senior Hizbullah tewas dalam serangan udara Israel pada tanggal 3 Juli di Tyre, Lebanon. Israel mengaku bertanggung jawab, dengan mengatakan bahwa ia memimpin unit yang bertanggung jawab atas penembakan dari Lebanon barat daya ke Israel. Nasser, yang juga dikenal sebagai Haji Abu Nimah, juga dilaporkan bertanggung jawab atas sebagian operasi Hizbullah di perbatasan dengan Israel.
6. Taleb Abdallah
Komandan lapangan senior Hizbullah tewas pada tanggal 12 Juni dalam serangan yang diklaim oleh Israel, yang mengatakan telah mengenai pusat komando dan kendali di Lebanon selatan.
Sumber keamanan di Lebanon mengatakan bahwa ia adalah komandan Hizbullah untuk wilayah tengah jalur perbatasan selatan dan berpangkat sama dengan Nasser. Pembunuhannya mendorong kelompok itu untuk menembakkan rentetan roket besar-besaran melintasi perbatasan ke Israel.
Hamas
1. Mohammed Deif
Militer Israel mengatakan Deif terbunuh setelah jet tempur menyerang wilayah Khan Younis di Gaza pada 13 Juli setelah penilaian intelijen.
Deif yang sulit ditangkap itu selamat dari tujuh upaya pembunuhan Israel. Deif, salah satu pendiri sayap militer Hamas, Brigade Qassam, diyakini sebagai salah satu dalang serangan 7 Oktober di Israel selatan menjelang perang Gaza.
2. Ismail Haniyeh
Haniyeh dibunuh pada dini hari tanggal 31 Juli di Iran, menurut Hamas. Ia dilaporkan tewas oleh rudal yang menghantamnya langsung di wisma tamu negara tempat ia menginap di Teheran. Israel belum mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.
3. Saleh al-Arouri
Serangan pesawat nirawak Israel di pinggiran selatan Dahiyeh di Beirut menewaskan Wakil Kepala Hamas Saleh al-Arouri pada 2 Januari 2024. Arouri juga merupakan pendiri sayap militer Hamas, Brigade Qassam.
4. Yahya Sinwar
Hasil otopsi jenazah pemimpin Hamas Yahya Al-Sinwar mengungkapkan bahwa ia tidak makan apa pun dalam 72 jam terakhir sebelum mati syahid.
Setelah otopsi jenazah Yahya Sinwar, dokter forensik menyimpulkan bahwa Sinwar tidak makan apa pun selama 72 jam terakhir sebelum tewas akibat serangan Israel.
Dengan mengklaim bahwa bantuan kemanusiaan yang dikirim ke Gaza disita oleh pasukan Hamas dan rakyat Gaza tidak mendapatkan manfaat darinya, Tel Aviv mencegah pengiriman bantuan ke Gaza dan membuat rakyat kelaparan. Padahal, pemimpin Hamas tersebut tidak makan apa pun dalam kondisi perang 3 hari sebelum mati syahid.
Melansir Mehr News, Yahya Sinwar adalah pemimpin Hamas. Ia memimpin Hamas di Gaza sejak kematian pemimpin politik kelompok tersebut, Ismail Haniyeh, di Teheran dan komandan senior Mohammed Deif di Gaza pada bulan Juli tahun ini.
Ia menghabiskan 22 tahun di penjara Israel sebelum dibebaskan pada tahun 2011 selama pertukaran tahanan.
Ia dikatakan telah mengarahkan tanggapan Hamas terhadap perang Israel di Gaza serta negosiasi untuk gencatan senjata.
Iran
1. Mohammad Reza Zahedi
Seorang komandan senior di Pasukan Quds elit Korps Garda Revolusi Islam dan wakilnya Mohammad Hadi Hajriahimi tewas dalam serangan udara Israel pada bulan April yang menghancurkan konsulat Iran di Damaskus.