Perang Israel-Hizbullah Pecah, Pentagon Kirim Pasukan Tambahan ke Timur Tengah untuk Jaga-Jaga

Perang Israel-Hizbullah Pecah, Pentagon Kirim Pasukan Tambahan ke Timur Tengah untuk Jaga-Jaga

Global | okezone | Selasa, 24 September 2024 - 11:02
share

BEIRUTPresiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan AS berusaha untuk meredakan eskalasi dengan cara yang memungkinkan orang-orang untuk kembali ke rumah dengan aman. Hal ini menyusul serangan besar-besaran Israel yang menargetkan 1.300 sasaran Hizbullah di Lebanon.

Pentagon mengumumkan akan mengirim sejumlah kecil pasukan tambahan ke Timur Tengah sebagai bentuk kehati-hatian karena krisis yang semakin memanas.

"Mengingat meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan sebagai bentuk kehati-hatian, kami akan mengirim sejumlah kecil personel militer AS tambahan untuk menambah pasukan kami yang sudah berada di kawasan tersebut," kata juru bicara Pentagon, Mayjen Pat Ryder, dalam sebuah pengarahan kepada wartawan. Dia tidak menjawab pertanyaan lanjutan tentang hal-hal spesifik.

Menteri Kesehatan Lebanon Firass Abiad mengatakan ribuan keluarga juga telah mengungsi akibat serangan tersebut.

Menteri Informasi Ziad Makary mengatakan kementeriannya telah menerima panggilan telepon Israel yang mendesaknya untuk mengevakuasi gedungnya di Beirut. Namun, ia bersikeras bahwa kementeriannya tidak akan mematuhi apa yang disebutnya "perang psikologis".

"Agresi Israel yang berkelanjutan terhadap Lebanon adalah perang pemusnahan dalam segala arti kata,” terang Perdana Menteri (PM) Najib Mikati pada rapat kabinet.

"Kami bekerja sebagai pemerintah untuk menghentikan perang Israel baru ini dan untuk menghindari terjerumus ke dalam hal yang tidak diketahui," tambahnya.

 

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) António Guterres menyatakan kekhawatirannya atas situasi yang meningkat dan mengatakan dia tidak ingin Lebanon menjadi Gaza lainnya.

Kepala urusan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan eskalasi tersebut sangat berbahaya dan mengkhawatirkan menjelang pertemuan para pemimpin dunia di PBB di New York.

“Kita hampir berada dalam perang besar,” ujarnya.

Seperti diketahui, setidaknya 492 orang tewas dalam serangan udara Israel yang intens dan luas yang menargetkan Hizbullah di Lebanon. Kementerian kesehatan negara itu mengatakan serangan ini menjadi konflik paling mematikan di sana dalam hampir 20 tahun.

Ribuan keluarga telah meninggalkan rumah mereka saat militer Israel mengatakan telah menyerang 1.300 target Hizbullah dalam operasi untuk menghancurkan infrastruktur yang telah dibangun kelompok bersenjata itu sejak perang 2006.

Topik Menarik