Korban Serangan Israel Tembus 492 Orang, PBB Hanya Bilang Prihatin

Korban Serangan Israel Tembus 492 Orang, PBB Hanya Bilang Prihatin

Global | okezone | Selasa, 24 September 2024 - 07:47
share

WASHINGTON  - Lagi lagi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) belum bisa berbuat banyak menghentikan kekejaman Israel yang menyebabkan ratusan nyawa masyarakat Lebanon melayang. Organisasi yang mengklaim sebagai juru damai dunia itu hanya bisa bilang prihatin dengan tindakan negara zionis tersebut. 

Padahal total sudah ada 492 korban meninggal dan ribuan lainnya mengalami luka-luka. Ditambah ribuan orang yang mengungsi di tengah baku tembak paling intens di sepanjang Garis Biru sejak Oktober tahun lalu

Seperti disampaikan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Dia hanya mengatakan keprihatinannya atas meningkatnya ketegangan antara Israel dan Hizbullah. Seperti biasa dia hanya mendesak de-eskalasi dan solusi diplomatik.

"Sekretaris Jenderal benar-benar khawatir dengan situasi yang meningkat di sepanjang Garis Biru. Dia sangat prihatin dengan banyaknya korban sipil yang dilaporkan oleh otoritas Lebanon," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric kepada wartawan dalam sebuah konferensi pers dikutip Al Jazeera.

Setali tiga uang dengan PBB, Amerika Serikat (AS) sekutu Israel juga tidak memberikan kecaman pada agresi negara yang dipimpin Benyamin Netanyahu. Juru bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan Amerika Serikat masih percaya bahwa ada ruang untuk "solusi diplomatik". 

Hanya ada peringatan pada Israel dengan mengatakan bahwa ada "cara yang lebih baik" untuk mengizinkan penduduknya kembali ke rumah mereka di utara.

 

Lemahnya peran PBB dan AS itu membuat Israel tak henti melakukan serangan dan menebar ancaman. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengancam rakyat Lebanon dengan meminta mereka pergi selama fase penyerangan dan baru kembali jika  pertempuran berakhir.

"Perang Israel bukan dengan Anda," katanya dalam sebuah pernyataan video. "Perang itu dengan Hizbullah." Netanyahu balik menuding bahwa Hizbullah telah memperalat mereka dan menjadikan masyarakat sebagai tameng hidup. “Untuk melindungi rakyat kita dari serangan Hizbullah, kita harus mengeluarkan senjata-senjata ini,” tegas Netanyahu.

Dengan bangga Israel mengatakan, jika pihak kemanan Israel (IDF) telah memperingatkan masyarakat menjauh dari bahaya karena negaranya melakukan serangan udara intensif di Lebanon selatan. "Tolong, menjauhlah dari bahaya sekarang," desak Netanyahu. "Setelah operasi kami selesai, kalian dapat kembali ke rumah kalian dengan selamat," pungkasnya. 
 

Topik Menarik