Togap Tereliminasi dari MasterChef Indonesia Season 12 Gara-Gara Ubi Ungu, Chef Renatta: Hidangan Kamu Banyak Salahnya

JAKARTA - Pemandangan dari jendela pesawat selalu memukau. Akan tetapi pernahkah bertanya-tanya mengapa bentuk jendela pesawat selalu oval. 

Jendela oval pesawat bukan sekadar hiasan. Di balik bentuknya yang unik, ternyata ada teknologi keselamatan penerbangan yang sangat krusial.

Dikutip dari instagram milik Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementrian Perhubungan Republik Indonesia @djpu_151, jendela pesawat sengaja didesain berbentuk oval agar aerodinamis atau mengurangi hambatan udara yang bergerak lewat.

Sehingga tidak terjadi tumpukan tekanan udara, hal ini juga merupakan cara agar kaca pesawat tidak gampang pecah atau rusak. Selain itu, konsep aerodinamika yang sama juga menjadi salah satu faktor yang membuat pesawat dengan ukuran besar dapat terbang.

Aerodinamika

Aerodinamika pesawat dalam konteks penerbangan adalah studi tentang pergerakan udara di sekitar pesawat dan efek gaya aerodinamis terhadap penerbangan, serta bagaimana gaya-gaya yang dihasilkan memengaruhi kemampuan terbang pesawat.

Bentuk bulat memiliki keunggulan dalam kekuatan dan ketahanan terhadap perubahan bentuk, sehingga lebih mampu menahan perbedaan tekanan yang terjadi secara berulang antara bagian dalam dan luar pesawat.

Bentuk sayap pesawat menghasilkan perbedaan kecepatan udara, di mana udara di atas sayap bergerak lebih cepat daripada di bawahnya. Hal ini menyebabkan tekanan di atas sayap lebih rendah dan tekanan di bawah sayap lebih tinggi, sehingga menciptakan gaya angkat. Jika gaya angkat ini lebih besar dari berat pesawat, maka pesawat akan terbang.

Sementara bleed holes, yaitu lubang-lubang kecil di bagian bawah jendela, dirancang untuk memberikan lapisan perlindungan tambahan. Lubang-lubang ini membantu mempertahankan tekanan udara yang relatif konstan di dalam pesawat dengan memungkinkan udara melewati lapisan-lapisan jendela.