Benarkah Mengonsumsi Telur Bisa Menyebabkan Kanker Payudara?

Benarkah Mengonsumsi Telur Bisa Menyebabkan Kanker Payudara?

Gaya Hidup | sindonews | Jum'at, 4 April 2025 - 14:00
share

Sebuah studi baru yang dipublikasikan pada Maret lalu di jurnal Science menyoroti potensi hubungan antara kandungan lemak tertentu dalam makanan, termasuk telur, dengan pertumbuhan kanker payudara yang agresif.

Penelitian ini secara khusus menyoroti peran asam linoleat. Ini merupakan sejenis lemak omega-6 yang umum ditemukan dalam minyak nabati seperti minyak kedelai dan bunga matahari, serta dalam produk hewani seperti daging babi dan telur.

Hasil studi menunjukkan bahwa asam linoleat dapat memicu perkembangan kanker payudara triple-negatif, jenis kanker yang dikenal sangat agresif dan sulit diobati.

Para ilmuwan dari Weill Cornell Medicine menemukan bahwa asam linoleat dapat mengaktifkan jalur pertumbuhan sel yang disebut mTORC1, sebuah sistem sinyal dalam tubuh yang mengatur pertumbuhan sel berdasarkan ketersediaan nutrisi. Jalur ini diketahui berperan penting dalam pertumbuhan berbagai jenis kanker.

Menariknya, asam linoleat hanya mempercepat pertumbuhan sel pada kanker payudara triple-negatif, dan efek ini tidak ditemukan pada jenis kanker lainnya. Proses ini dimediasi oleh protein FABP5, yang berfungsi sebagai "pengangkut" asam lemak ke dalam sel.

Dilansir dari Times of India, Jumat (4/4/2025), pada tumor triple-negatif, jumlah FABP5 jauh lebih tinggi, sehingga interaksi antara asam linoleat dan FABP5 memicu aktivasi jalur mTORC1 dan mempercepat pertumbuhan sel kanker.

"Kami kini memahami bahwa asam linoleat memicu pertumbuhan sel kanker melalui mekanisme yang sangat spesifik," kata Dr. John Blenis, penulis utama studi dan profesor di Departemen Farmakologi Weill Cornell Medicine.

"Temuan ini memperjelas hubungan antara pola makan tinggi lemak omega-6 dan kanker, serta bisa menjadi dasar untuk rekomendasi gizi yang lebih terarah," sambungnya.

Sejak 1950-an, konsumsi asam linoleat meningkat pesat, seiring dengan tingginya penggunaan minyak nabati dalam makanan olahan dan gorengan. Meski sebelumnya banyak studi mencoba meneliti kaitan antara lemak omega-6 dan kanker, hasilnya cenderung tidak konsisten karena tidak membahas mekanisme biologis secara mendalam.

Penelitian terbaru ini menjadi terobosan karena mengungkap bagaimana asam linoleat secara langsung memengaruhi jalur pertumbuhan sel kanker tertentu. Ini menjadi peringatan penting, khususnya bagi mereka yang memiliki risiko lebih tinggi terhadap kanker payudara triple-negatif.

Namun, penting dicatat bahwa temuan ini tidak secara langsung menyatakan bahwa mengonsumsi telur menyebabkan kanker. Fokus utama studi adalah kandungan asam linoleat, yang terdapat di berbagai jenis makanan, termasuk telur.

Dengan kata lain, risiko baru muncul bila asupan asam linoleat terlalu tinggi dan terjadi pada individu yang rentan terhadap jenis kanker tertentu.

Topik Menarik