Togap Panik Sajiannya Tidak Matang, Chef Juna: Gagal Total
Togap merupakan salah satu peserta yang masih berjuang menjadi peserta di MasterChef Indonesia Season 12 yang telah memasuki galeri tiga. Pada babak ini, tantangan dilakukan secara perorangan dengan tema hidangan yang sudah ditentukan.
Dalam dunia kuliner, salah satu hal yang paling penting adalah memastikan setiap sajian yang disajikan memiliki rasa yang sempurna juga disajikan dengan tampilan yang menarik. Dalam sebuah kompetisi masak sudah wajar jika mendapatkan komentar tajam dari para Chef, karena sajiannya tidak matang dengan sempurna.
Pada babak kali ini, Togap menyajikan menu ikan kerapu yang diberi nama ‘Pan Seared Grouper Creamy Garlic with Baby Potato.’ Saat ikan dipotong oleh Chef Renata, Chef Juna tidak kaget saat melihat ikannya tidak matang.
“Ini tidak matang,” kata Chef Juna. Di antara ketiga Chef, Chef Juna terkenal dengan ketegasan dan kecermatannya dalam menilai kualitas masakan.
Kekurangan ini sudah Togap khawatirkan saat memasak. “Chef Renata ngobrak ngabrik ikan aku, ternyata kekhawatiran aku waktu pan aku kepanasan itu terjadi, matang di luar tetapi di dalamnya tidak matang,” kata Togap.
Menurut Chef Juna, sajiannya gagal total karena tidak matang dengan baik. “Togap, ikan kamu melengkung seperti itu udah pasti kamu tidak ditekan saat kamu masak ikan itu. The sauce is okey, tetapi ikannya gagal total karena ini masih kurang matang,” kata Chef Juna dengan ekspresi serius.
Kejadian ini tentu membuat Togap terlihat panik ketika mengetahui bahwa hidangan yang ia sajikan tidak sesuai harapan. Meskipun begitu, kejadian ini menjadi pengingat bahwa dalam dunia kuliner, ketelitian dan ketepatan waktu memasak sangat penting.
Tak hanya Chef Juna, Chef Renata pun ikut memberikan komentar tajam untuk Togap. “Sebenarnya sausnya oke, kamu juga simpen sausnya sangat banyak, tetapi Chef Juna masih baik ya dibilang kurang matang, itu mentah,” ungkap Chef Renata. Terlihat Togap, yang awalnya datang dengan percaya diri dengan masakannya, terlihat tak bisa menahan rasa kecewa. Namun, ia berusaha menerima komentar tersebut dengan lapang dada.
Bagi banyak peserta dan penonton, momen ini tentu menjadi pelajaran berharga. Di balik komentar atau kritik tajam yang diberikan, para Chef sebenarnya ingin memberikan kesempatan bagi setiap peserta untuk berkembang dan memperbaiki diri. Kompetisi masak bukan hanya soal siapa yang juara, tetapi juga tentang proses pembelajaran dalam dunia kuliner.