Chef Juna Kecewa, Masakan Peserta Ini Langsung Dibuang Tanpa Dicicipi
Ajang MasterChef Indonesia Season 12 kembali menghadirkan momen menegangkan. Salah satu peserta bernama Yosa, mendapat sorotan karena membuat kesalahan fatal di hadapan para juri.
Di babak galeri ini, ia mencoba membuat cheese tart, namun hasilnya jauh dari harapan.
Bahkan, hidangannya langsung dibuang tanpa dicicipi oleh para juri.
Saat sesi penilaian, Chef Renata menanyakan apakah Yosa membuat kulit tart sendiri. Yosa mengaku tidak, karena percobaannya gagal dan ia memilih untuk tidak mencobanya lagi. Situasi tersebut semakin memburuk ketika Yosa mengatakan bahwa dirinya sempat “ngeblank” saat memasak.
“Astaga, kata-kata itu keluar lagi, ngeblank. Saya paling benci kata-kata itu,” ujar Chef Juna dengan ekspresi kecewa. Menurutnya, peserta seharusnya sudah siap menghadapi tantangan dan tidak kehilangan fokus di tengah kompetisi.
Chef Juna menegaskan bahwa setiap peserta yang masuk ke babak galeri sudah tahu akan diuji dan tidak boleh terkejut dengan tantangan yang diberikan.
“Kalian masuk ke babak galeri ini sudah tahu akan dites, akan diuji. Kalian ini kan bukan yang lagi tidur, dibangunin, terus disuruh masak.” tegasnya.
Selain itu, Chef Juna juga menunjukkan ketidaksukaannya terhadap peserta yang mudah menyerah. Ia menilai Yosa tidak berusaha maksimal dalam tantangan kali ini, bahkan terlihat seperti malas-malasan saat menghadapi mystery box challenge.
Puncak kekecewaan Chef Juna terlihat saat ia hanya menatap cheese tart buatan Yosa sebelum membuangnya tanpa mencicipi. Ia bahkan mempertanyakan apakah juri telah memilih kontestan yang salah.
“Kamu bikin kami merasa bertanya-tanya, apakah kami memilih orang yang salah untuk berada di kompetisi ini,” katanya dengan nada tegas.
Menurut Chef Juna, ia tidak mengharapkan semua peserta sukses dalam setiap tantangan, tetapi mereka harus tetap berusaha semaksimal mungkin. “Saya tidak mengharapkan kamu atau yang lain sukses dalam challenge ini. Kalau memang tidak bisa, ya berusaha.” tegasnya.
Momen ini menjadi peringatan keras bagi para peserta bahwa kompetisi memasak bukan hanya soal teknik, tetapi juga tentang mentalitas. Karena tanpa persiapan dan kemauan untuk berjuang, sulit bagi siapa pun untuk bertahan di ajang ini.