Profil Manik, Peserta MasterChef Indonesia Season 12 yang Sukses Berbisnis Supplier Ayam Potong di Bali

Profil Manik, Peserta MasterChef Indonesia Season 12 yang Sukses Berbisnis Supplier Ayam Potong di Bali

Gaya Hidup | okezone | Selasa, 25 Februari 2025 - 04:44
share

I WAYAN Manik Amerta atau akrab disapa Manik, tengah berjuang meraih gelar juara MasterChef Indonesia Season 12. Pemuda asal Bali ini ingin membuktikan dengan kombinasi pendidikan dan pengalaman kerja di dunia kuliner, dia mampu bersaing di ajang bergengsi tersebut.

Bagi Manik, MasterChef Indonesia bukan sekadar kompetisi memasak, tetapi juga batu loncatan untuk meraih impiannya menjadi seorang entrepreneur sukses di industri kuliner. Meskipun ajang ini dikenal dengan tekanan tinggi dan persaingan yang ketat, Manik mengaku siap menghadapi tantangan dan menunjukkan kemampuan terbaiknya.

Dengan pengalaman bekerja di beberapa restoran ternama di Bali, Manik optimistis dapat bersaing dengan para peserta lainnya dan membuktikan bahwa dirinya layak menjadi yang terbaik di MasterChef Indonesia Season 12.

Pendidikan

Manik adalah lulusan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tata Boga di Bali. Sejak awal, dia memang memiliki ketertarikan yang besar terhadap dunia kuliner, sehingga memilih untuk menempuh pendidikan di bidang tersebut.

Setelah lulus, Manik langsung terjun ke industri kuliner dengan bekerja di berbagai restoran. Pengalaman ini memberinya kesempatan untuk terus mengasah keterampilannya dan memperdalam ilmu memasak, menjadikannya semakin siap menghadapi tantangan di dunia profesional.

Pekerjaan

Meskipun telah mengumpulkan pengalaman bekerja di dapur berbagai restoran di Bali, perjalanan Manik di dunia kuliner tidak selalu mulus. Salah satu tantangan terbesarnya adalah mendapatkan restu dari sang ibu, terutama ketika dia berencana merantau dan bekerja di luar Pulau Bali.

Sebagai anak pertama sekaligus kesayangan ibunya, Manik selalu mendapat perhatian penuh dari sang ibu, yang enggan melihatnya pergi jauh. Bahkan, impiannya untuk bekerja di kapal pesiar pun harus dia pendam karena ibunya tak rela berpisah dalam waktu lama. Meski begitu, Manik tetap berusaha mengejar mimpinya di dunia kuliner dengan cara yang bisa diterima oleh keluarganya.

“Terus awalnya dulu juga pernah ingin ke kapal pesiar, cuma nggak dikasih. Jadi, bahasanya dulu ibu tuh kayak SMK tuh kamu kerja di Bali aja. Di Bali udah banyak uang. Tergantung cara kamu cari duitnya gimana. Kaya gitu dia bilang,” tutur Manik kepada Okezone di Jakarta, baru-baru ini.

Manik akhirnya memutuskan untuk tetap berkarier di Bali demi menghormati keinginan sang ibu. Namun seiring berjalannya waktu, dia memilih untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya di restoran dan mencoba peruntungan di dunia bisnis.

Dengan tekad yang kuat, Manik merintis usaha sebagai supplier ayam potong. Dia membuktikan bahwa passion di dunia kuliner bisa diwujudkan dengan cara yang berbeda.

“Jadi awalnya background keluarga memang jualan ayam, khususnya ibu aku ya. Ibu aku itu ke pasar setiap pagi jualan ayam potong. Jadi, aku berpikir semuanya perlu ayam potong,” katanya Manik.

Hingga kini, bisnis supplier ayam potong yang dirintis Manik telah berjalan sekitar empat tahun. Usahanya berkembang pesat, memasok ayam potong ke beberapa restoran ternama di Bali. Menariknya, salah satu kliennya adalah restoran milik Hovit, sesama peserta MasterChef Indonesia Season 12. Hal ini semakin menambah warna dalam perjalanannya di ajang kompetisi memasak bergengsi tersebut.

 

Chef Inspirasi

Manik mengaku sangat mengidolakan Chef Setyo Widhyarto atau lebih dikenal sebagai Chef Theo. Sosok yang pernah menjadi food producer di program MasterChef Indonesia ini meninggalkan kesan mendalam bagi Manik.

Bagi Manik, Chef Theo bukan hanya seorang ahli kuliner, tetapi juga memiliki kepribadian yang menarik dan berwibawa. Kini, Chef Theo menjabat sebagai Corporate Executive Chef di salah satu perusahaan F&B ternama. Dia semakin menginspirasi Manik dalam perjalanan kariernya di dunia kuliner.

“Aku ngefans dengan salah satu chef Indonesia namanya Chef Theo,” ujar Manik.

“Aku senang sama beliau karena dari personality-nya. Dia juga bersih orangnya, keren, berwibawa banget. Terus dia membawa makanan Indonesia yang di-elevate untuk kayak seksi dan nice dish,” ucapnya.

"Aku suka beliau karena kepribadiannya. Dia orangnya bersih, keren, dan sangat berwibawa. Selain itu, dia juga mampu mengangkat masakan Indonesia ke level yang lebih tinggi, menjadikannya terlihat seksi dan nice dish," ujarnya.

Media sosial

Instagram: @manik.mci12

Topik Menarik