Khombow: Festival Seni Adat Papua yang Siap Mengguncang Dunia di Kampung Asei!

Khombow: Festival Seni Adat Papua yang Siap Mengguncang Dunia di Kampung Asei!

Berita Utama | sorongraya.inews.id | Selasa, 8 Oktober 2024 - 01:45
share

 


JAYAPURA, iNewsSorong.id – Festival kesenian dan tradisi adat masyarakat Papua akan digelar di Kampung Asei, Pulau Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura. Acara yang bertajuk “Khombow” ini akan melibatkan lebih dari seratus kerajinan tangan berbahan kulit kayu yang diciptakan oleh masyarakat adat setempat.

Budayawan Sentani, Corri Ohee, menyatakan bahwa festival ini merupakan pergelaran pertama yang diselenggarakan oleh panitia lokal di Kampung Asei Besar. “Kami selenggarakan festival ini atas prakarsa masyarakat adat Asei Besar, Kepala Kampung, dan Ondofolo di Pulau Sei,” ungkap Corri Ohee pada Selasa, (8/10/2024).

Corri juga mengonfirmasi bahwa sekitar 5000 wisatawan mancanegara telah dipastikan akan hadir dalam festival tersebut. “Kami sudah menerima konfirmasi bahwa 5000 wisatawan akan datang ke Asei,” katanya.

Festival Khombow akan berlangsung selama tiga hari, dari 9 hingga 11 Oktober 2024, dan akan dibuka secara resmi oleh Pj Bupati Jayapura, Samuel Siriwa. “Pembukaan festival akan dilakukan oleh Pj Bupati Jayapura,” jelas Corri Ohee.

Dalam festival ini, pengunjung akan disuguhi berbagai kerajinan tangan yang terbuat dari kulit kayu Khombow, seperti baju, celana (cawat), topi, aksesori kepala, tas, dan noken. Selain itu, festival juga akan menampilkan demo panggkur sagu yang memperagakan cara tradisional dalam mengolah sagu menggunakan kapak batu atau “Fema”.

Tradisi kesenian kulit kayu yang dikembangkan oleh masyarakat adat Kampung Asei Besar menjadi salah satu daya tarik utama bagi wisatawan mancanegara, yang khusus datang untuk membeli pernak-pernik kerajinan tangan khas Asei. 

Kerajinan ini, yang berasal dari kulit kayu Khombow, meliputi tas, hiasan dinding, pakaian tradisional, dan berbagai aksesori lainnya dengan motif budaya adat istiadat orang Sentani yang diturunkan dari generasi ke generasi. 

Selain sebagai daya tarik wisata, festival ini juga berfungsi sebagai mata pencaharian bagi masyarakat adat, membantu memenuhi kebutuhan ekonomi mereka.

Topik Menarik