Dokter Anak: Jarang Sekali Vaksin Sebabkan Kematian

Dokter Anak: Jarang Sekali Vaksin Sebabkan Kematian

Gaya Hidup | inews | Kamis, 12 September 2024 - 09:55
share

JAKARTA, iNews.id - Tidak bisa dipungkiri masih ada sebagian masyarakat Indonesia yang beranggapan vaksin menyebabkan kematian. Itu juga yang menjadi alasan orangtua ogah memberi vaksin kepada anaknya.

Salah satu kekhawatiran terbesar adalah vaksin menyebabkan kematian. Apakah benar demikian? Ketahui jawaban selengkapnya di bawah ini.

Dokter Spesialis Anak dr Agnes Tri Harjaningrum, SpA, menegaskan bahwa tidak benar vaksin menyebabkan seseorang meninggal dunia. Justru, vaksin bisa mencegah seseorang dari penyakit yang lebih berat hingga kematian.

"Jarang sekali vaksin menyebabkan kematian. Umumnya, seseorang meninggal setelah divaksin itu akibat kondisi syok anafilaktik. Artinya, tubuhnya alergi terhadap vaksin. Tapi ini kasusnya sangat jarang terjadi," ungkap dr Agnes dalam tayangan Morning Update di iNews TV, Kamis (12/9/2024).

Syok anafilaktik adalah reaksi alergi yang tergolong berat. Bahkan, dapat mengancam nyawa seseorang, karena berkembang sangat cepat.

Syok anafilaktik dapat menyebabkan tekanan darah menurun secara drastis serta penyempitan saluran pernapasan, sehingga perlu mendapat penanganan yang cepat. Umumnya, orang yang mengalami syok anafilaktik merasa mual dan sakit di area perut.

Di kesempatan itu, dr Agnes menerangkan juga bahwa efek samping vaksin biasanya ringan. Dengan begitu, orangtua sejatinya tidak usah ragu untuk mengizinkan anaknya diimunisasi.

Dokter Spesialis Anak dr Agnes Tri Harjaningrum, SpA, pastikan kematian akibat vaksin itu kasusnya jarang sekali, sehingga bagi orangtua tidak usah ragu mengizinkan anaknya untuk diimunisasi.
Dokter Spesialis Anak dr Agnes Tri Harjaningrum, SpA, pastikan kematian akibat vaksin itu kasusnya jarang sekali, sehingga bagi orangtua tidak ragu mengizinkan anaknya diimunisasi.

"Semua vaksin umumnya memiliki efek samping yang ringan," ungkap dr Agnes.

"Efek samping itu umumnya demam ringan, di bekas suntikan terasa pegal atau bengkak, anak jadi tidak nafsu makan. Tapi, itu semua hanya berlangsung 2 hingga 3 hari saja, setelah itu hilang dan anak menjadi lebih sehat," paparnya.

Dengan kata lain, jelas dr Agnes, vaksin malah membantu si kecil menjadi anak yang lebih sehat dan mencegah dia dari penyakit yang lebih serius.

"Vaksin itu mencegah si kecil mengalami penyakit yang lebih berat. Jadi, jangan ragu untuk memberikan vaksin kepada anak mulai dari dia lahir," kata dr Agnes.

Topik Menarik