Ikatan Keluarga Besar Tegal Bahari Ayu Gerudug Gedung Kemenkes

Ikatan Keluarga Besar Tegal Bahari Ayu Gerudug Gedung Kemenkes

Gaya Hidup | tegal.inews.id | Sabtu, 7 September 2024 - 19:00
share

JAKARTA, iNews.id - Ratusan orang yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Besar Tegal Bahari Ayu (IKBT-BA) Jabodetabek menggerudug gedung Kementrian Kesehatan RI Jakarta, Jumat (6/9/2024).

Ratusan massa mendatangi Kantor Kemenkes untuk memberi dukungan kepada Kemenkes RI dan Polri untuk mengusut tuntas kematian mahasiswi PPDS Anestesi Undip Semarang dr Aulia Risma Lestari (30).

Massa juga menuntut senior dan aktor intelektual yang terlibat atas dugaan perundungan agar segera diproses hukum.

Ketua Umum IKBT-BA Jabodetabek, Dr Ir Tafakurrozak MH mengatakan, aksi berjalan dengan lancar dan diikuti oleh ratusan warga Tegal di wilayah Jabodetabek. "Ratusan orang tersebut hanya ingin meyampaikan pendapat agar dilakukan pengusutan secara tuntas kasus kematian dr Aulia," kata Rozak kepada iNewsTegal.id.

Ada 10 orang sebagai perwakilan bertemu dengan Inspektorat Jenderal, Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, dan Biro Hukum serta Biro Umum Kemenkes RI.

Almarhumah dr Aulia orang Tegal. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang kembali dan memakan korban selanjutnya. "Kami meminta agar kasus ini dituntaskan seadil-adilnya karena yang dihadapi adalah orang-orang pintar dan punya modal. Makannya warga Tegal menyuarakan ini, kami mendukung Kemenkes RI dan Polri menuntaskan persoalan ini," kata Rozak.

Rozak bersyukur, Kemenkes RI mengakomodasi dan berterimakasih atas dukungan dari IKBT-BA Jabodetabek.

Ia mengatakan, Presiden Joko Widodo pun sudah memberikan perhatian atas kasus kematian dr Aulia. Presiden telah memerintahkan Kapolda Jawa Tengah untuk mengusut tuntas kasus tersebut.

Kemenkes RI kata Rozak juga meminta agar IKBT-BA Jabodetabek ikut menyuarakan kepada Kemendikbudristek RI agar ikut tergugah. "Kami IKBT-BA Jabodetabek akan tetap mengawal kasus tersebut karena pelaku-pelakunya belum mengakui, baik pelaku lapangan maupun aktor intelektualnya," tutup Rozak.

Topik Menarik