Berburu Kuliner di Camina Balay Nga Bato, Restoran Legenda di Iloilo Filipina

Berburu Kuliner di Camina Balay Nga Bato, Restoran Legenda di Iloilo Filipina

Gaya Hidup | okezone | Sabtu, 7 September 2024 - 11:09
share

ILOILO terkenal sebagai kota penghasil makanan superenak. Tak heran, Iloilo merupakan 1 dari 55 kota di dunia yang dipilih UNESCO sebagai kota kreatif gastronomi kreatif.

Dari sekian restoran yang menjajakan makanan khas Iloilo, Camina Balay Nga Bato merupakan salah satu restoran yang paling melegenda.

Dibilang melegenda karena restoran ini berdiri sejak 164 tahun lalu. Medio 1860, Fernando Evancena dan sang istri, Eulalia Albaja mendirikan rumah di kawasan La Villa Rica de Erevalo.

Menggunakan gaya arsitektur Spanyol, rumah ini dibangun selama lima tahun lamanya. Lokasi di atas dipilih karena memudahkan pasangan muda ini untuk bergerak ke kota-kota tetangga dengan mudah.

Sekadar diketahui, Fernando Evancena dan Eulalia Albaja awalnya dikenal sebagai penjual kain tenun sehingga mereka harus bergerak ke kota-kota lain demi menjual dagangannya. Bicara penampilan fisik bangunan Camina Balay Nga Bato, cukup unik.

Kesan vintage terlihat jelas ketika Okezone masuk ke dalam ruangan. Dinding rumah di lantai dasar terlihat menggunakan bata merah, tanpa adanya cat yang melapisi.

Dari situlah muncul istilah Balay Nga Bato yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia merupakan rumah batu. Berhubung menggunakan desain arsitektur lama, tercatat masih ada 24 pilar yang menjadi bukti kekukuhan rumah yang satu ini.

Di dalam rumah ini juga terdapat serangkaian barang vintage yang dijadikan pengelola sebagai koleksi museum mereka. Alhasil, banyak tempat di Camina Balay Nga Bato yang dapat dijadikan spot foto.

Setelah capai berkeliling, Anda langsung disajikan makanan khas setempat, yakni Pancit Molo (sup pangsit Filipina), lumpia segar dan malabar nightshade.

Pancit Molo merupakan sup pangsit yang berisikan ayam super gurih. Okezone yang mendapat kesempatan datang ke lokasi ini sebagai undangan dari Archipelago Hotels, merasakan sensasi enaknya Pancit Molo.

Sejumlah makanan khas Iloilo jelas tersedia di sini, dan termasuk ke dalam paket buffet. Sebut saja embotido erevaldo, fresh spring roll lumpia, nasi adobo hingga ratotoy.

Embotidio erevaldo adalah daging sapi yang dicampur dengan telur kuning sehingga bentuknya agak mirip seperti rolade. Sementara itu, ratotoy merupakan terung yang dibakar sehingga sangat menarik untuk disantap.

Untuk makan di sini, Anda tak bisa tiba-tiba merapat. Sebab, Anda wajib melakukan reservasi lebih dulu, paling telat tiga hari sebelumnya. Sebagai syarat melakukan reservasi, minimal wajib 18 orang yang mendaftar.

Setiap orangnya untuk paket buffet dikenakan biaya 550 Peso Filipina atau sekira Rp151.000. Sementara itu, jika Anda hanya ingin melakukan tur dan mendapatkan seporsi tsokolate de batirol dan semangkuk ugo-ugoy di Camina Balay Nga Bato, Anda harus merogoh kocek di angka 150 Peso Filipina (Rp41.200).

Jika Anda berkunjung ke kota Iloilo Filipina, tak ada salahnya untuk menghampiri tempat makanan sekaligus museum yang satu ini.

Topik Menarik