Amalan Sunnah yang Bisa Dilakukan saat Memperingati Maulid Nabi
BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Memasuki bulan Rabiul Awal umat Islam mulai mempersiapkan diri menyambut bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Sejumlah wujud syukur atas Maulid Nabi juga ditunjukkan dengan berbagai macam kegiatan, seperti zikir, shalawat, hingga berbagi makanan.
Di Indonesia sebagian orang menyesuaikan peringatan maulid dengan tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW, yaitu 12 Rabiul Awwal.
Sebagian lagi memilih melaksanakan peringatan maulid nabi sebelum atau setelah itu dengan sejumlah pertimbangan.
Dilansir dari laman NU Online, Senin (16/9/2024), Ustadz Alhafiz Kurniawan menyebut bahwa pada dasarnya ucapan dan ungkapan rasa syukur adalah sunnah yang dianjurkan agama Islam dalam banyak ayat Al-Qur’an dan hadits nabi.
Oleh karena itu, sejauh itu ekspresi rasa syukur kepada Allah atas kelahiran (maulid) Nabi Muhammad saw, maka peringatan maulid Nabi Muhammad saw menjadi sebuah keniscayaan.
Adapun ungkapan rasa syukur kepada Allah atas kelahiran Nabi Muhammad saw diekspresikan dengan berbagai macam kebaikan yang dapat mendekatkan masyarakat kepada Allah. Sebagaimana disampaikan Jalaluddin As-Suyuthi.
ÙاÙØ´Ùر ÙÙ٠تعاÙÙ ÙØص٠بأÙÙاع اÙعبادات ÙاÙسجÙد ÙاÙصÙا٠ÙاÙصدÙØ© ÙاÙتÙاÙØ© ÙØ£Ù Ùع٠ة أعظ٠٠٠اÙÙع٠ة ببرÙز Ùذا اÙÙب٠صÙ٠اÙÙ٠عÙÙÙ ÙسÙ٠اÙØ°Ù ÙÙ Ùب٠اÙرØÙ Ø© ÙÙ Ø°Ù٠اÙÙÙÙ
Artinya, “Syukur kepada Allah swt terwujud dengan pelbagai jenis ibadah, misalnya sujud (shalat sunnah), puasa, sedekah, dan membaca Al-Qur’an. Adakah nikmat yang lebih besar pada hari ini dari kelahiran Nabi Muhammad saw, nabi kasih sayang,” (Imam Jalaluddin As-Suyuthi, Husnul Maqshid fi Amalil Mawlid, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: tanpa tahun], halaman 63).
Jalaluddin As-Suyuthi mengatakan, rasa syukur kepada Allah atas nikmat apapun atau dalam konteks ini atas nikmat kelahiran Nabi Muhammad SAW sebaiknya diekspresikan dengan semua aktivitas kebaikan yang dapat dimaknai sebagai bentuk syukur kepada Allah.
Yang perlu digarisbawahi dari As-Suyuthi, dalam peringatan maulid terdapat edukasi berupa konten yang memotivasi orang untuk beramal saleh. Oleh orang Indonesia, hal ini diterjemahkan dalam bentuk taushiyah atau ceramah agama.
Oleh karena itu, ceramah pada peringatan maulid Nabi Muhamad saw harus diisi dengan ceramah agama, bukan ceramah provokatif, agitatif, hoaks, konten yang berisi ujaran kebencian bernuansa SARA.
Selain itu, juga disebutkan amalan yang bisa dikerjakan dalam menyambut peringatan Maulid Nabi bisa berupa pembacaan Al-Qur'an, pembacaan kitab rawi melalui atau tanpa iringan tabuhan rebana, pembacaan ayat Al-Qur’an, penyampaian ceramah agama, dan makan bersama di tempat atau pembagian makanan yang biasa disebut “berkat”.
Ùأ٠ا ٠ا Ùع٠٠ÙÙÙ ÙÙÙبغ٠أ٠ÙÙتصر ÙÙ٠عÙ٠٠ا ÙÙÙ٠٠٠اÙØ´Ùر ÙÙ٠تعاÙÙ Ù Ù ÙØ٠٠ا تÙد٠ذÙر٠٠٠اÙتÙاÙØ© ÙاÙإطعا٠ÙاÙصدÙØ© ÙØ¥Ùشاء Ø´Ùئ ٠٠اÙÙ Ø¯Ø§Ø¦Ø Ø§ÙÙبÙÙØ© ÙاÙزÙدÙØ© اÙÙ ØرÙØ© ÙÙÙÙÙب Ø¥ÙÙ Ùع٠اÙØ®Ùر ÙاÙع٠٠ÙÙآخرة
Artinya, “Adapun amalan yang dapat dilakukan pada hari maulid seyogianya dibatasi pada aktivitas yang dipahami sebagai bentuk syukur kepada Allah sebagaimana telah disebutkan, yaitu pembacaan Al-Qur’an, berbagi makanan, sedekah, menggubah (atau pembacaan gubahan) pujian atas akhlak Rasul, dan menggubah syair kezuhudan yang memotivasi hati orang untuk berbuat baik dan perbekalan amal akhirat,” (As-Suyuthi: 64).