Filosofi Uis Gara, Pakaian Adat Karo yang Dipakai Lyodra di Misa Akbar Paus Fransiskus

Filosofi Uis Gara, Pakaian Adat Karo yang Dipakai Lyodra di Misa Akbar Paus Fransiskus

Gaya Hidup | inews | Kamis, 5 September 2024 - 20:03
share

JAKARTA, iNews.id - Lyodra Ginting tampil memukau dengan suara emasnya di momen misa akbar yang dipimpin Paus Fransiskus di GBK hari ini (5/8/2024). Bukan hanya suara emasnya, penampilan Lyodra pun mencuri perhatian.

Lyodra tampak mengenakan busana ada couture tradisional modern dari warisan budaya Batak Karo. Busana berupa kebaya berwarna merah maroon mencolok yang dihiasi payet nan berkilau, dipadukan dengan topi yang sangat khas dan uni itu dikenal dengan Uis Gara.

Usut punya usut, busana tersebut merupakan rancangan dari salah satu desainer ternama Tanah Air yakni Lisa Ju. Salah satu potretnya dibagikan langsung oleh sang desainer lewat postingan di akun Instagramnya.

Dalam keterangan postingannya, Lisa Ju menjelaskan, dia terinspirasi mengangkat kebudayaan Karo Batak untuk busana yang dikenakan Lyodra di momen akbar tersebut.

Sang desainer juga menyebut, detail hiasan bunga kristal yang rumit dan jahitan penuh detail pada busana adat tersebut melambangkan keselarasan masa lalu dan sekarang, serta menciptakan sepotong abadi yang mewujudkan keanggunan dan kekuatan.

Terhormat telah menciptakan mahakarya couture untuk @lyodraofficial yang sangat berbakat, yang memukau penonton dengan suaranya yang penuh perasaan di Misa Paus @franciscus di stadion Jakarta selama kunjungan ke Indonesia hari ini, tulis Lisa Ju, dalam keterangan postingannya, @lisajuofficial.

Filosofi Uis Gara

Uis Gara atau Uis Adat Karo adalah pakaian adat yang digunakan dalam kegiatan adat dan budaya Suku Karo dari Sumatera Utara.

Selain digunakan sebagai dalam kegiatan adat dan budaya, pakaian ini sebelumnya digunakan pula dalam kehidupan sehari-hari masyarakat tradisional Karo.

Kata Uis Gara sendiri berasal dari Bahasa Karo yaitu Uis yang berarti kain dan Gara yang berarti merah. Disebut sebagai kain merah karena pada uis gara warna yang dominan adalah merah, hitam, dan putih, serta dihiasi pula berbagai ragam tenunan dari benang emas dan perak.

Kaitan antara makna dan tanda yang terdapat dalam Uis Gara tidak terlepas dari hubungannya dengan alam dan kepercayaan yang mengandung nilai- nilai keagamaan. Layaknya warna merah yang berarti berani, hitam memiliki makna berjiwa pemimpin dan kuning juga memiliki makna lambang.

Topik Menarik