Lihat Langsung KDRT di Rumah, Anak-Anak Cut Intan Nabila dan Armor Toreador Takut Ketemu Laki-Laki

Lihat Langsung KDRT di Rumah, Anak-Anak Cut Intan Nabila dan Armor Toreador Takut Ketemu Laki-Laki

Gaya Hidup | inews | Rabu, 14 Agustus 2024 - 13:04
share

BOGOR, iNews.id - Dampak buruk kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) bukan hanya dirasakan korban, tapi juga anak. Hal itu yang terjadi pada kasus KDRT Armor Toreador terhadap Cut Intan Nabila.

Menurut Kapolres Bogor Jawa Barat AKBP Rio Wahyu Anggoro, anak Cut Intan Nabila dan Armor Toreador mengalami trauma berat imbas tindak KDRT yang dilihatnya.

"Anak-anak korban (Cut Intan Nabila) sangat takut ketemu laki-laki (karena mengingat wajah ayah mereka)," kata Rio Wahyu pada rekan media, Rabu (14/8/2024).

Karena kondisi tersebut, anak-anak itu ditempatkan di lokasi aman. Cut Intan Nabila sendiri dikabarkan alami trauma juga usai penganiayaan yang dialami.

Perlu diketahui, anak-anak yang menyaksikan kekerasan dalam rumah tangga bakal mengalami dampak buruk, baik terhadap tumbuh kembang secara fisik maupun perkembangan emosinya.

Menurut Psikolog Klinis Anak dan Konselor Sekolah Cikal, Winny Suryania, setidaknya ada dua dampak besar yang kemungkinan dialami anak yang melihat langsung tindak KDRT.

1. Muncul perasaan tak aman dan sulit percaya pada orang lain

Jika di satu rumah terjadi tindak KDRT dan si anak melihat langsung kejadian tersebut, kemungkinan besar si kecil akan kehilangan rasa aman yang seharusnya timbul. Anak juga akan kehilangan rasa percayanya pada kedua orangtua.

"Jika si kecil menyaksikan KDRT, dia dapat merasa terancam, takut, cemas, dan masalah rasa percaya," kata Winny.

Dampak buruk anak lihat KDRT
Dampak buruk anak lihat KDRT

Itu terjadi karena anak merasa tidak aman pada lingkungan terdekatnya dan akhirnya anak dapat membentuk persepsi kalau lingkungan sekelilingnya pun tidak aman baginya.

"Dampak lainnya adalah anak susah percaya dengan orang terdekat dan pada akhirnya menciptakan interaksi yang negatif," ujar Winny.

2. Timbulnya perilaku agresif

Anak yang melihat langsung kejadian KDRT juga berisiko terbentuk perilaku agresif dalam dirinya. Hal itu karena anak menyimpan memori perilaku kekerasan yang dia lihat langsung yang dilakukan ayah atau ibunya.

"Menyaksikan KDRT di rumah sama saja dengan  memasukkan perilaku kekerasan dalam pemikiran anak dalam menghadapi masalah, mengambil keputusan bahkan dalam berinteraksi dengan orang lain," ungkap Winny.

"Pada akhirnya anak lebih banyak terlibat masalah dan kurang dapat meregulasi emosinya dengan lebih tepat," kata Winny menambahkan.

Artinya, ada kemungkinan anak bakal menormalisasi tindak kekerasan atau perilaku negatif lainnya. Itu bisa memicu anak melakukan hal yang dia lihat di rumah kepada anak lain.

Topik Menarik