Penyu Sisik Langka Mati Makan Sampah Plastik, Peneliti Ungkap Fakta Mengejutkan
PENYU sisik berbaring tengkurap di atas meja autopsi logam. Cangkangnya pucat dan perutnya nampak kencang. Sepekan lalu, penyu remaja itu terdampar di sebuah pantai di Kalba, sebuah kota di pantai timur Uni Emirat Arab (UEA).
Dulunya kawasan itu masih alami, namun pantai dengan jejeran mangrove itu kini dikotori oleh tumpukan sampah yang terbawa hanyut dari tempat pembuangan terdekat.
Alhasil, pantai dipenuhi kantong plastik, paket, tutup botol dan lainnya. Kondisi itu kerap memicu angka kematian kura-kura maupun penyu yang menjadi habitat hewan tersebut.
Pada awalnya, Fadi Yaghmour, seorang ahli kelautan yang telah memeriksa sekitar 200 penyu untuk penelitian pertama tentang subjek dari Timur Tengah, mengekstraksi makanan khas dari bangkai cumi-cumi dan tiram.
Kemudian, penyebab kematian makhluk itu menjadi jelas. Di mana balon-balon keriput dan busa plastik, adalah limbah terakhir yang dimakan kura-kura.
(Foto: AP Photo)
Jadwal Sholat Bekasi dan Sekitarnya
"Ini mungkin kurang gizi," kata Yaghmour kepada The Associated Press pekan lalu saat dia bekerja. Plastik menyumbat saluran usus kura-kura dan dapat menyebabkan mereka kelaparan.
Penyu ini adalah salah satu dari 64 yang diambil dari pantai Kalba dan Khor Fakkan, di emirat Sharjah yang lebih luas, untuk dianalisis di lab Yaghmour.
Tim peneliti telah menerbitkan sebuah studi baru di Buletin Pencemaran Laut yang berupaya mendokumentasikan kerusakan dan bahaya plastik sekali pakai yang telah melonjak digunakan di seluruh dunia dan di UEA, bersama dengan sampah laut lainnya.