Jangkau Pasar Global, Danantara Targetkan Akuisisi Perusahaan Asing
JAKARTA, iNews.id - Pemerintah menargetkan dapat memperkuat investasinya di luar negeri, termasuk berpotensi mengakuisisi perusahaan asing. Aksi ini dapat dilakukan melalui Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara.
Hal ini disampaikan Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria. Menurutnya, Danantara memiliki strategi dalam mendorong investasi Indonesia di luar negeri, termasuk mengambil alih perusahaan asing.
“Dengan strategi Indonesia juga dapat mulai berinvestasi di luar negeri, termasuk akuisisi perusahaan asing yang dapat memberikan manfaat bagi Indonesia,” ujar Dony dalam acara BNI Investor Daily Roundtable dikutip, Jumat (28/2/2025).
Bahkan keberadaan Danantara memungkinkan ketergantungan Indonesia terhadap investor asing dapat dikurangi.
“Cara berpikir generasi mendatang juga diharapkan berubah, dari mengandalkan investasi asing menjadi negara yang memiliki kapasitas investasi sendiri,” katanya.
Adapun, Danantara memang membentuk dua perusahaan induk, yakni Holding Investasi dan Holding Operasional.
Dony menyebut, kedua perusahaan induk ini memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga tetap berdiri sendiri atau dipisahkan, namun dalam satu komando Danantara.
Pemisahan dilakukan untuk menghindari pencampuran risiko agar operasional BUMN dapat berjalan transparan dan efisien.
Dony mengaku, BUMN seperti MIND ID sebelumnya menghadapi keterbatasan rasio keuangan atau debt-to-equity ratio, yang menghambat investasi dalam hilirisasi.
Namun, dengan adanya mekanisme multilayering seperti project financing, corporate financing, dan holding financing, ketergantungan terhadap investor asing dapat dikurangi.
“Pemisahan risiko ini memungkinkan investasi strategis di sektor-sektor penting seperti hilirisasi industri, ketahanan pangan, serta energi baru dan terbarukan,” ucapnya.
Dengan strategi itu, Indonesia juga dapat mulai berinvestasi di luar negeri, termasuk akuisisi perusahaan asing yang dapat memberikan manfaat bagi Indonesia.
Dengan demikian, pemisahan antara pengelolaan operasional dan investasi akan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, meningkatkan daya saing BUMN, serta memperkuat kemandirian ekonomi di masa depan.
“Salah satu aspek utama dalam pengelolaan BUMN adalah investasi. Dalam hal ini, terdapat dua korporasi yang berbeda. Tujuan utama dari pemisahan ini adalah untuk menghindari risiko yang tergabung, sehingga operasional BUMN dapat berjalan dengan lebih transparan dan efisien,” katanya.