Program WMK di UMS, Ratusan Mahasiswa Digembleng Jadi Wirausaha Muda
SOLO, iNewsSleman.id – Sebanyak 520 mahasiswa mengikuti program Wirausaha Merdeka (WMK) di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Program yang dilaksanakan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) tersebut, diharapkan dapat mencetak wirausaha muda yang berdaya saing.
Ketua WMK UMS Dr. Ir. Suranto ST., MM., M.Si mengatakan, UMS telah tiga kali ini dipercaya Kemendikbudristek untuk melaksanakan program WMK. Diharapkan, WMK dapat menghasilkan wirausahawan baru yang cerdas, berbasis teknologi, skill, knowledge, dan attitude yang mumpuni.
“Mudah-mudahan WMK ini ke depan juga memberikan inisiasi bagi masing-masing perguruan tinggi mitra untuk menggeliatkan incubator bisnis,” kata Suranto saat Grand Opening WMK Tahun 2024 di Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS, Selasa (15/10/2024).
Dikatakannya, dalam program WMK 2024 terdapat serangkaian pelatihan intensif selama 4 bulan yang dibagi menjadi beberapa tahap, termasuk penguatan skill set dan mindset, serta pelatihan teknis mengenai hardware dan software yang relevan.
“Materi yang diberikan mencakup aspek-aspek penting dalam potensi kewirausahaan mahasiswa,” ujarnya.
Mahasiswa tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga praktik langsung melalui magang di UKM mitra selama delapan minggu, di mana mereka belajar tentang proses produksi, pemasaran, dan pengemasan produk.
“Kami mengharapkan agar mahasiswa memiliki hak cipta atas produk mereka, yang juga dapat membawa nama baik perguruan tinggi,” ucap Suranto.
Dia mengungkapkan, program ini telah menunjukkan hasil yang positif. Terbukti beberapa peserta dari lulusan WMK UMS angkatan pertama dan kedua berhasil meraih pendapatan signifikan.
“Kami membagi peserta menjadi berbagai bidang usaha, seperti kuliner, fesyen, dan teknologi tinggi,” jelasnya.
Melalui pendekatan yang komprehensif, termasuk dukungan dari praktisi, maupun pengusaha, diharapkan para peserta tidak hanya menjadi pencari kerja, tetapi juga pencipta lapangan kerja.
“Kami berkolaborasi dengan psikolog untuk membantu mahasiswa dalam pemetaan potensi wirausaha mereka,” terangnya.
Dengan langkah-langkah yang diambil, UMS berharap dapat menciptakan ekosistem wirausaha yang berkelanjutan dan produktif di kalangan mahasiswa, serta menjadikan mereka sebagai agen perubahan di masyarakat.
Wakil Rektor I UMS, Prof. Dr. Harun Joko Prayitno M.Hum menekankan pentingnya program ini dalam memberikan peluang lebih bagi mahasiswa untuk memahami realitas pasar.
“WMK tahun ini lebih keren dan luar biasa. Program ini memberikan akselerasi yang lebih cepat bagi mahasiswa untuk melihat kondisi di lapangan,” ujar Prof Harun.
Dia mengharapkan mahasiswa yang menerima hibah dalam program ini, dapat melangkah lebih cepat, bahkan tiga kali lipat dibandingkan angkatan sebelumnya.
“Mereka sudah memiliki talent, berani mendaftar, dan telah mendapatkan pembekalan serta modal untuk memulai usaha,” kata Harun Joko Prayitno.
Harun juga mengungkapkan keyakinannya bahwa jumlah peserta tahun ini akan meningkat, dengan target 75 persen melakukan usaha yang akan berlanjut dari tahun-tahun sebelumnya.
“Kami ingin menekankan pentingnya tindakan nyata, bukan sekadar teori. Ilmu tanpa diamalkan ibarat pohon tanpa buah,” tegasnya.