Kartu Indonesia Sehat, Program Jokowi yang Jadi Andalan Masyarakat Dapat Layanan Kesehatan Gratis 

Kartu Indonesia Sehat, Program Jokowi yang Jadi Andalan Masyarakat Dapat Layanan Kesehatan Gratis 

Ekonomi | inews | Selasa, 15 Oktober 2024 - 16:15
share

JAKARTA, iNews.id - Program Kartu Indonesia Sehat (KIS) menjadi andalan masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan gratis. Sejak diluncurkan pada 2014, KIS dianggap sebagai 'kartu ajaib' karena membantu masyarakat untuk mengakses fasilitas kesehatan dengan mudah.

Adapun program ini dinilai sukses, khususnya dalam hal menjangkau masyarakat golongan menengah ke bawah untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis. 

Kehadiran KIS turut dirasakan manfaatnya oleh ibu-ibu hamil di seluruh Indonesia. Bukan hanya biaya persalinan, biaya kontrol dan pengobatan ibu hamil juga terpenuhi oleh KIS.

Hal ini disampaikan Jeni Ekariyantama. Terlahir dari keluarga yang tidak mampu, dia dan kedua orang tuanya lantas berinisiatif membuat KIS pada tahun 2015. Menurutnya, saat itu proses pembuatan kartu tersebut cukup mudah dan hanya perlu menyiapkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) untuk membuat pengantar dari kelurahan seusai mendapat pengantar dari RT/RW setempat. 

Lalu, dia pergi ke puskesmas terdekat untuk meminta surat pengantar pendaftaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan agar mendapatkan kartu KIS. Setelah dokumen lengkap, dia datang langsung ke kantor BPJS Kesehatan terdekat. 

"Intinya saat itu gampang-gampang saja sih, karena ada petugas yang mengarahkan. Jadi setelah antre, Kartu KIS itu langsung jadi," kata Eka saat dijumpai di Rumah Sakit Bhakti Asih, Tangerang. 

Sejak saat itu, Eka dan keluarganya mulai merasakan manfaat KIS, di mana dia dan keluarganya tidak mengeluarkan uang sepeser pun untuk berobat. Mulai dari saat sakit tifus, demam berdarah, hingga penyakit kronis lain seperti diabetes yang diderita oleh sang ibu. Bahkan, saat dia hamil hingga melahirkan kedua anak kembarnya pada tahun 2021.

Kartu Ajaib

Eka menganggap KIS bak 'kartu ajaib', karena selama kebutuhan kontrol kehamilan hingga persalinan dia tidak mengeluarkan uang sepeser pun. Mulai dari USG atau ultrasonografi hingga memperoleh obat-obatan dan vitamin.

Tidak hanya itu, jika tengah sakit flu atau batuk saja dia bisa memeriksakan diri menggunakan KIS. 

"Ya, bisa dibilang ini kayak kartu ajaib ya. Aku tiap bulan kontrol kehamilan di klinik faskes (fasilitas kesehatan) 1 pake KIS, gratis. Dapat vitamin plus USG dua kali," tuturnya.

Penyebutan KIS sebagai 'kartu ajaib' bukan tanpa alasan. Pasalnya, kata Eka, untuk mendapatkan pengobatan dan fasilitas kesehatan membutuhkan dana yang tidak sedikit. Hal ini yang menjadi kekurangannya karena pendapatan keluarganya yang kecil.

Apalagi, sang suami masih kerja serabutan sambil menjadi penjaga toko. Upah suami sebesar Rp2 jutaan per bulan tentu saja tak cukup untuk pengobatan atau bahkan untuk kontrol kehamilan. Menurut Eka, dia dan keluarga sangat bergantung dengan kartu KIS untuk mendapatkan akses pengobatan dan kesehatannya selama ini. 

Seperti diketahui, KIS merupakan program kesehatan yang diluncurkan di bawah pemerintahan Presiden Jokowi. Kartu ini merupakan salah satu program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang bertujuan untuk mengoptimalkan pemberian layanan kesehatan bagi seluruh warga Indonesia.

KIS merupakan kartu jaminan kesehatan yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk masyarakat kurang mampu, yaitu Penyandang Masalah Kesejateraan Sosial (PMKS) dan bayi yang lahir dari peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan yang belum mendapatkan jaminan.

Tak hanya memberikan layanan kesehatan, KIS juga bertujuan agar peserta mendapatkan akses informasi terkait tindakan pencegahan. Selain itu, untuk mengetahui lebih jauh akan pentingnya menjaga kesehatan tubuh, serta deteksi dini penyakit bagi masyarakat PMKS di fasilitas kesehatan.

Masyarakat PMKS yang dimaksud di sini adalah kelompok orang-orang yang tidak mampu untuk menopang kehidupan perekonomian secara mandiri sehingga tidak bisa hidup secara layak. 

Topik Menarik