Jokowi Ramal Muncul Negara yang jadi Kekuatan Ekonomi Baru di Asia, RI Termasuk?

Jokowi Ramal Muncul Negara yang jadi Kekuatan Ekonomi Baru di Asia, RI Termasuk?

Ekonomi | inews | Selasa, 8 Oktober 2024 - 13:39
share

JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memprediksi akan muncul negara dengan kekuatan ekonomi baru di Asia. Jokowi menjelaskan, saat ini dunia memasuki abad Asia dan pertumbuhan ekonomi bergeser ke Asia.

"Karena kita tahu sekarang kita telah masuk ke abad Asia, pergeseran dari barat menuju Asia, growth pertumbuhan ekonomi juga bergeser semuanya ke Asia," kata Jokowi dalam sambutannya pada BNI Investor Daily Summit 2024, Selasa (8/10/2024).

Menurutnya, nanti akan ada tiga negara Asia dengan kekuatan ekonomi baru. Salah satunya adalah Indonesia.

"Diprediksi diperkirakan di Asia nanti akan ada 3 kekuatan ekonomi baru. Super power ekonomi tiga negara yang diperkirakan, India, China, dan Indonesia. Sekali lagi ketiganya ada di Asia," tutur dia.

Meski begitu, eks Gubernur DKI Jakarta ini meminta semua pihak mewanti-wanti banyaknya tantangan dan syarat yang harus dilalui agar Indonesia dapat menjadi kekuatan ekonomi baru di Asia. Untuk itu, ia meminta rasa optimistis terhadap kepercayaan itu.

"Tapi hati-hati untuk menuju ke tiga negara tadi menjadi super power ekonomi banyak itu banyak tantangannya. banyak syarat-syarat yang harus dilalui, oleh sebab itu optimisme itu penting, menjaga optimisme itu penting," katanya.

Jokowi mengungkapkan tantangan saat ini terkait perlambatan ekonomi global yang diperkirakan masih di angka-angka 2,7 hingga 2,8 persen rata-rata. Namun, ia bersyukur ekonomi RI masih tumbuh diangka 5 persen.

Tantangan lainnya, yakni gensi geopolitik yang semakin memanas di mana perang terjadi di mana-mana mulai dari Ukraina dengan Rusia, Israel dengan Palestina, hingga Israel dengan Lebanon. Hal tersebut membuat ketidakpastian ekonomi dunia makin tidak jelas. 

"Itu lah yang tadi saya sampaikan optimisme itu penting jangan terjebak pada rasa pesimisme karena ketidakpastian global karena geopolitik dan lain lainnya," ujar Jokowi.

Topik Menarik