Wacana Bangun Giant Sea Wall Jakarta-Gresik, Pengamat Dorong Perbaikan dari Sisi Hulu

Wacana Bangun Giant Sea Wall Jakarta-Gresik, Pengamat Dorong Perbaikan dari Sisi Hulu

Ekonomi | inews | Selasa, 24 September 2024 - 14:31
share

JAKARTA, iNews.id - Pengamat Infrastruktur dan Tata Kota dari Universitas Trisakti, Yayat Supriatna menilai pembenahan di sisi hulu lebih realistis dibanding rencana membangun tanggul laut raksasa atau giant sea wall dari Jakarta-Gresik. Menurutnya, pembangunan tanggul raksasa untuk mengantisipasi fenomena penurunan muka tanah membutuhkan pembiayaan yang tidak murah. 

Sementara, kapasitas fiskal negara menurutnya masih terbatas karena harus membiayai program-program lain.

"Sekarang kalau di Pulau Jawa, urgensinya apa nih membangun tanggul sepanjang itu (Jakarta-Gresik)? Apakah lebih baik kita memperbaiki ekosistem daratannya yang bermasalah?" ucap Yayat saat dihubungi iNews.id, Selasa (24/9/2024).

Yayat menambahkan, revitalisasi sungai, pengerukan sedimentasi, hingga pengendalian tata ruang yang dikuatkan lebih punya dampak langsung dalam memitigasi ancaman tenggelamnya Pulau Jawa di pesisir utara akibat banjir rob.

Menurutnya, pembangunan tanggul laut raksasa di sepanjang pesisir Pulau Jawa juga tidak serta merta menjadi solusi atas fenomena penurunan muka tanah serta ancaman tenggelamnya wilayah pesisir.

Sebab, ada ongkos ekologis hingga geologis di samping biaya pembangunan yang harus dibayar kepada masyarakat. Misalnya,perubahan bentang alam wilayah pesisir, sehingga terancamnya ekosistem yang ada di pesisir lautan.

Sebelumnya organisasi lingkungan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) sempat merilis kajian dampak alami dari adanya pembangunan tanggul laut raksasa di Pulau Jawa. Pembangunan tanggul laut raksasa dinilai akan mempercepat kebangkrutan sosial sekaligus kebangkrutan ekologis Pulau Jawa karena memperluas kehancuran dari daratan ke pesisir, laut, dan pulau kecil.

Lebih jauh, pembangunan proyek tanggul laut raksasa atau giant sea wall akan menghancurkan wilayah laut atau perairan Pulau Jawa bagian utara yang selama ini menjadi wilayah tangkapan ikan ratusan ribu nelayan tradisional. Pasalnya, proyek ini akan membutuhkan pasir laut yang tidak sedikit.

Walhi menilai selama ini wilayah pesisir utara Jawa, mulai dari Banten sampai Jawa Timur, telah dibebani izin industri skala besar yang menyebabkan terjadinya penurunan muka tanah secara cepat.

Jika Pemerintah ingin menghentikan penurunan muka tanah di pesisir utara Jawa, maka solusinya bukan dengan membangun tanggul laut raksasa, tetapi dengan mengevaluasi dan mencabut berbagai izin industri besar di sepanjang pesisir utara Jawa.

Topik Menarik