Harga Minyak Mentah Naik dalam Sepekan, Brent Sentuh 71,61 Dolar AS per Barel

Harga Minyak Mentah Naik dalam Sepekan, Brent Sentuh 71,61 Dolar AS per Barel

Ekonomi | inews | Minggu, 15 September 2024 - 06:37
share

NEW YORK, iNews.id - Harga minyak mentah dunia ditutup meningkat pada perdagangan sepekan menyusul kenaikan tajam imbas badai francine di Teluk Meksiko pada awal minggu ini. Brent tercatat naik sekitar 0,8 persen, sementara West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat (AS) melesat sekitar 1,4 persen.

Namun, pada perdagangan hari Jumat atau akhir pekan, minyak mentah turun karena produksi kembali meningkat setelah badai dan data yang meningkat menunjukkan peningkatan mingguan dalam jumlah rig AS.

Mengutip Reuters, Brent ditutup di level 71,61 dolar AS per barel, turun 36 sen atau 0,5 persen. Sementara, WTI AS ditutup pada 68,65 dolar AS per barel, turun 32 sen atau 0,5 persen.

Data resmi menunjukkan bahwa hingga Kamis, badai hampir menghentikan 42 persen produksi minyak di wilayah yang menyumbang sekitar 15 persen dari produksi AS.

Harga minyak mentah juga terpukul oleh jumlah rig AS, menurut laporan layanan energi Baker Hughes. Jumlah rig minyak dan gas naik delapan dalam seminggu hingga 13 September menjadi 590, kembali ke level pertengahan Juni. 

Kenaikan tersebut merupakan yang terbesar sejak minggu hingga 15 September 2023. Rig minyak mentah meningkat 5 menjadi 488 minggu ini, sementara rig gas bertambah 3 menjadi 97.

Selain itu, pada minggu ini pengelola keuangan memangkas posisi net long minyak mentah berjangka dan opsi mereka di New York dan London sebanyak 27.493 kontrak menjadi 59.741 dalam seminggu hingga 10 September, menurut data Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS.

Sementara, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan Badan Energi Internasional (IEA) menurunkan perkiraan pertumbuhan permintaan mereka minggu ini, dengan alasan kesulitan ekonomi di China, importir minyak terbesar di dunia.

Stok minyak AS juga meningkat secara menyeluruh minggu lalu karena impor minyak mentah meningkat dan ekspor menurun, sementara permintaan bahan bakar melemah.

Investor kini menantikan pertemuan kebijakan Federal Reserve (The Fed) AS selama dua hari minggu depan, yang diperkirakan akan memangkas suku bunga pada hari Rabu.

Topik Menarik