Pemkab Kebumen Mulai Direalisasikan Program Rehab Warung UMKM

Pemkab Kebumen Mulai Direalisasikan Program Rehab Warung UMKM

Ekonomi | purwokerto.inews.id | Kamis, 12 September 2024 - 21:00
share

KEBUMEN, iNewsPurwokerto.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen tengah melakukan sosialisasi program bantuan rehab warung untuk UMKM disejumlah Kecamatan. Bahkan sejumlah kecamatan di Kebumen telah sampai pada tahap distribusi bantuan rehab warung UMKM.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan KUKM Kab Kebumen Haryono Wahyudi mengatakan jika program rehab warung UMKM ini adalah inisiatif Bupati Kebumen Arif Sugiyanto. Menurutnya, Bupati Kebumen menginginkan adanya penguatan UMKM dalam bentuk pemberian bantuan material dengan nominal Rp1.250.000.

"Untuk bantuan rehab warung yang diinisiasi Bapak Bupati kita masih terus melakukan sosialisasi di Kecamatan. Ada beberapa kecamatan yang sudah realisasi, seperti Bonorowo itu ada 164 penerima manfaat," ujar Haryono kepada wartawan di Pendopo Kabumian, Kamis (12/9/2024).

Haryono menjelaskan, per kecamatan rata-rata terdapat sekitar 200 warga atau pelaku UMKM yang mendapat bantuan rehab warung UMKM. Sebelum menerima, para pelaku UMKM terlebih dulu didata di tiap-tiap desa, sehingga penerima bantuan ini dapat tepat sasaran.

"Karena bantuan ini untuk UMKM, maka kita harus pastikan bahwa mereka adalah kelompok yang layak mendapat bantuan. Jangan sampai tidak tepat sasaran," terang Haryono.

Haryono menambahkan, selain bantuan rehab warung, para pelaku UMKM juga akan diberikan surat izin usaha secara gratis.

Menurutnya, bantuan rehab warung UMKM ini bakal menyasar sekitar 72.000 orang dengan anggaran Rp90 Miliar. Namun demikian, bantuan tersebut akan diberikan secara bertahap.

"Diharapkan warung-warung yang mendapat bantuan ini tempatnya bisa lebih representatif, sehingga bisa menambah rejeki mereka," ucapnya.

Selain bantuan, pihaknya juga tengah melakukan sensus UMKM. Ia menyebut jika jumlah UMKM di Kebumen mencapai 200.000-an. Namun dalam survei ini, baru menyasar 60.000 UMKM.

"Jadi yang dilakukan pendataan secara langsung adalah UMKM jenis pedagang keliling dan pedagang tidak menetap sasarannya 60.000 orang," ujarnya.

Sensus ini sendiri telah dimulai sejak Agustus sampai Oktober 2024 mendatang. Haryono berharap masyarakat atau pelaku UMKM dapat memberikan data yang benar, sebab, hal ini menyangkut akan kredibilitas dari hasil survei yang dihasilkan.

Topik Menarik