Sri Mulyani Ungkap Biaya Suntik Mati PLTU Cirebon Sangat Besar: Bisa Merugikan Negara!
JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan kabar terbaru program pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cirebon 1 yang berkapasitas 660 Mega Watt (MW). Menurutnya hal itu dalam pengerjaan.
"Karena (masih) work in progress," ucap dia usai International Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta, Jumat (6/92024).
Ia pun mengakui beberapa hal yang menjadi tantangan pemerintah untuk melakukan pensiun dini PLTU, salah satunya terkait biaya yang sangat besar. Bahkan, hal itu bisa merugikan negara.
"Challengenya kita lihat dari biaya yang muncul akibat dari keputusan itu, konsekuensinya terhadap PLN, terhadap APBN dan private sector dan bagaimana ini being seeing sebagai transaksi yang baik dan akuntabel untuk dari sisi hukum sehingga tidak dianggap sesuatu yang merugikan negara," tutur Sri Mulyani.
Namun, bendahara negara itu mengungkapkan bahwa pemerintah akan mengusahakan pensiun dini PLTU ini sebelum pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Kita usahakan terus ya, kita usahakan terus," ucap dia.
Sebelumnya, Arifin Tasrif, yang kala itu masih menjadi Menteri ESDM mengungkapkan bahwa pembangkit listrik tenaga uap ( PLTU ) Cirebon-1 merupakan proyek yang sedang dibahas untuk dilakukan pensiun dini.
"Cirebon, Cirebon," jelasnya ketika ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (10/11/2023).