BI Buka Suara soal Penguatan Rupiah terhadap Dolar AS, Sebut Buat Harga Lebih Murah

BI Buka Suara soal Penguatan Rupiah terhadap Dolar AS, Sebut Buat Harga Lebih Murah

Ekonomi | inews | Rabu, 21 Agustus 2024 - 17:34
share

JAKARTA, iNews.id - Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan penguatan rupiah di level Rp15.400 per dolar AS merupakan hal yang baik. Hal itu dinilai mampu membuat harga di dalam negeri jauh lebih murah.

Menurut Perry hal tersebut juga sejalan dengan keputusan bank sentral ini untuk menahan suku bunga acuan di level 6,25 persen pada Agustus 2024 dan fokus pada penguatan stabilitas nilai tukar rupiah di kuartal III.

"Komitmen Bank Indonesia untuk membawa rupiah agar lebih juga menguat, kenapa kami fokusnya penguatan stabilisasi nilai tukar rupiah karena penguatan rupiah baik untuk ekonomi Indonesia, fokusnya penguatan stabilisasi karena penguatan rupiah baik untuk ekonomi Indonesia. Rupiah menguat membuat harga lebih murah dan juga mendukung inflasi yang rendah khususnya imported inflation," kata Perry dalam konferensi pers pengumuman hasil RDG BI Bulan Agustus 2024 di Jakarta, Rabu (21/8/2024).

Sebagai informasi, rupiah berhasil menembus level terkuat pada pekan ini menjadi Rp15.425 per dolar AS. Hanya butuh sembilan hari, rupiah meninggalkan level Rp16.000-an.

Perry menjelaskan, rupiah perlu terus menguat karena bisa berpengaruh besar terhadap perekonomian dalam negeri. Terutama dalam efeknya terhadap harga barang impor.

"Penguatan rupiah juga mendukung sektor-sektor yang punya kandungan impor tinggi, yang banyak sektor-sektor itu menciptakan lapangan kerja, contoh apakah industri tekstil, industri manufaktur-manufaktur yang itu memang ciptakan lapangan kerja itu memang banyak yang butuh impor," ucap dia.

Meski begitu, Perry tidak menyampaikan rupiah akan bisa menguat sampai ke level tertentu. Beberapa waktu lalu, saat rapat dengan Badan Anggaran (Banggar) BI menyampaikan rupiah akan bergerak di rentang Rp15.300 per dolar AS dan Rp15.700 per dolar AS pada 2025.

Topik Menarik