Bahlil Ungkap Nilai Investasi di Luar Pulau Jawa Selalu Lebih Tinggi sejak 2020

Bahlil Ungkap Nilai Investasi di Luar Pulau Jawa Selalu Lebih Tinggi sejak 2020

Ekonomi | inews | Sabtu, 27 Juli 2024 - 19:33
share

JAKARTA, iNews.id - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menyebut bahwa pemerintah telah berhasil mengubah skema atau strategi investasi di Tanah Air. Selama Indonesia merdeka hingga tahun 2020, investasi di luar Pulau Jawa selalu lebih besar ketimbang di Jawa.

"Bahwa selama Indonesia merdeka sampai tahun 2020, investasi di luar Pulau Jawa selalu lebih besar ketimbang di Jawa," ujar Bahlil dalam kegiatan Sekolah Demokrasi bertajuk Pembangunan Investasi di Indonesia secara daring, Sabtu (27/7/2024).

Bahlil menambahkan, hal ini terjadi karena pemerintah dalam mendorong investasi di daerah di luar Pulau Jawa, base line -nya selalu disamakan dengan di Jawa.

"Kemudian, Presiden Jokowi memanggil saya untuk mengubah struktur investasi jangan terlalu mayoritas di Jawa. Perintah kedua, coba investasi di luar Pulau Jawa harus lebih dominan ketimbang di Jawa," ungkapnya.

Dia mengungkapkan, setelah Presiden Jokowi memberikan beberapa kewenangan di Kementerian Investasi. Hal ini membuat pihaknya berhasil mengubah skema investasi di Indonesia.

"Sejak 2020 kuartal ketiga sampai dengan 2024 kuartal pertama, pertumbuhan investasi di luar Pulau Jawa itu sudah lebih besar ketimbang di Jawa," tuturnya.

Bahlil menyebut, saat ini kontribusi struktur pertumbuhan ekonomi di Jawa berada di angkat 60 persen, dari sebelumnya 70 persen.

"Idealnya akan kita dorong ke depan adalah harus 50:50 antara Jawa dan luar Pulau Jawa," katanya.

Bahlil menilai, investasi tersebut sebagai instrumen untuk menciptakan kawasan-kawasan pertumbuhan ekonomi baru

"Dan sekaligus sebagai instrumen penetrasi dalam rangka memberikan rasa keadilan, pemerataan pertumbuhan dan kesejahteraan yang baik. Dan ini juga sebagai strategi menurunkan angka kemiskinan dan menurunkan gini rasio," ucapnya.

Di tahun ini, pemerintah akan berusaha berusaha mempertahankan pertumbuhan ekonomi tetap di atas 5 persen, dengan target investasi Rp1.650 triliun.

"Maka target kita dinaikan, kalau 1.650 triliun berarti di akhir masa jabatan Jokowi kenaikan investasi sudah melebihi 100 persen hanya dalam waktu 5 tahun," ujarnya.

"Makanya dalam kontribusi pertumbuhan ekonomi kita sekarang, investasi itu sudah mencapai 30-31 persen. Karena rumusnya adalah konsumsi plus investasi, ekspor impor serta suspend pemerintah," tuturnya.

Topik Menarik