Terminal LPG Tanjung Sekong Pasang Teknologi Baru untuk Tingkatkan Operasional

Terminal LPG Tanjung Sekong Pasang Teknologi Baru untuk Tingkatkan Operasional

Ekonomi | inews | Sabtu, 29 Juni 2024 - 16:43
share

JAKARTA, iNews.id - Terminal LPG Tanjung Sekong memasang sejumlah teknologi baru untuk mendukung keberlanjutan lingkungan sekaligus ketahanan energi Indonesia. Terminal yang menjadi tulang punggung kebutuhan LPG nasional ini memastikan terus meningkatkan keandalan performa dan operasionalnya.

Berlokasi di Cilegon, Banten, terminal yang menyediakan sekitar 40 persen kebutuhan LPG di tanah air ini dikelola oleh PT Pertamina Energy Terminal (PET), anak usaha dari PT Pertamina International Shipping (PIS), Sub Holding Integrated Marine Logistics (SH IML) Pertamina. 

Terminal ini meningkatkan performanya di antaranya dengan mengintegrasikan sistem teknologi canggih seperti Terminal Automation System, Digital Integrated Operation System (DIOS), pemanfaatan listrik tenaga surya, dan lainnya. 

Direktur Perencanaan Bisnis PIS, Eka Suhendra menuturkan pihaknya terus memastikan keandalan PET dan Terminal Tanjung Sekong dalam memenuhi kebutuhan energi Indonesia. 

Berbagai investasi teknologi ini merupakan upaya menyediakan layanan yang lebih terintegrasi, mulai dari jasa marine hingga logistik, sehingga aktivitas bisnis lebih fokus dan bisa memberikan solusi yang maksimal untuk seluruh supply chain

“Penggunaan teknologi terbaru mendorong Terminal LPG Tanjung Sekong menjadi terminal LPG paling canggih di Indonesia dalam pengelolaan dan penyaluran LPG, sehingga ke depannya akan menjadi flagship dalam memberikan layanan terbaik khususnya terminal,” ucap Eka dalam keterangannya dikutip, Sabtu (29/6/2024).

Dengan penerapan teknologi baru ini, sepanjang 2024, Terminal Tanjung Sekong berhasil menjaga penggunaan dermaga atau Berth Occupancy Ratio (BOR) hingga 57 persen. Hal ini mendorong efisiensi waktu kapal bersandar atau Integrated Port Time sebesar 42,5 jam, dengan 284 ship call

Berbagai pencapaian tersebut mendorong tingkat throughput sebesar 1,28 Metric Ton atau 11 persen lebih tinggi dari target di Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP).

Direktur Utama Pertamina Energy Terminal, Bayu Prostiyono menjelaskan bahwa penerapan teknologi baru menunjukkan peran penting perusahaan dalam mendukung pertumbuhan green business SH IML secara berkelanjutan.

“Sebagai pionir green terminal kelas dunia, Terminal LPG Tanjung Sekong telah menetapkan protokol keselamatan yang ketat, teknologi terbaru, dan melaksanakan berbagai inisiatif ramah lingkungan sesuai standar internasional, sebagai bukti komitmen SH IML dan Pertamina terhadap pembangunan berkelanjutan dan Net Zero Emission 2060 di Indonesia,” katanya.

Terminal yang beroperasi sejak 2012 ini, memiliki area dengan luas mencapai 12,9 hektar dan memiliki kapasitas penyimpanan sebesar 98.000 Metric Tons (MT) atau 196.000 Cubic Meters (CBM).

Pada 2020 lalu, Terminal LPG Tanjung Sekong telah di-upgrade menjadi Terminal LPG Refrigerated yang memiliki tiga dermaga dan bisa menampung kapal-kapal berukuran antara 3.500 hingga 65.000 DWT, guna memudahkan operasi impor dan ekspor LPG secara efisien. 

Selain itu, terminal juga menggunakan sistem untuk mengontrol percepatan flow rate, sehingga proses bongkar-muat bisa dilakukan secara lebih cepat dan lebih efisien. 

Demi keamanan, terminal juga telah dilengkapi Camera Vapor Leak Detection guna mendeteksi kebocoran gas secara dini serta Electric Lighting Protection System untuk menangkal petir dan cuaca buruk. 

Topik Menarik