Pusat Keislaman Nusantara Hadir di Jerman, NU NRW dan Techbros Berkolaborasi
JERMAN, iNEWSDEMAK.ID – Komunitas Muslim Indonesia di Jerman menandai babak baru dalam perjalanan keislaman mereka dengan berdirinya Nusantara Islamic Center (NUIC) di Düsseldorf. Inisiatif ini lahir dari kolaborasi antara Nahdlatul Ulama Nordrhein-Westfalen (NU NRW) dan Techbros GmbH, sebuah perusahaan teknologi yang didirikan oleh diaspora Indonesia, Yudhi Rahadian.
Pendirian NUIC bertujuan memberikan ruang bagi umat Muslim Indonesia di Jerman untuk beribadah, mempererat silaturahmi, serta mengembangkan nilai-nilai Islam dan kebudayaan Nusantara dalam suasana yang inklusif.
Sebagai langkah awal, NUIC menggelar Sholat Jumat perdana pada 21 Maret 2025, yang menjadi momen bersejarah bagi komunitas Muslim Indonesia di Nordrhein-Westfalen (NRW). Acara ini berlangsung di kantor Techbros GmbH, berlokasi di Heerdter Lohweg 212, Düsseldorf. Dalam kesempatan ini, Muhammad Arrayyaan Makiatu, Wakil Ketua Tanfidziyah PCINU Jerman, bertindak sebagai Khatib dan Imam, sementara Muhammad Zaki Fahmi, Ketua Lakpesdam PCINU Jerman, berperan sebagai Bilal/Muadzin.
NU NRW: NUIC Akan Jadi Wadah Ukhuwah Islamiyah
Koordinator NU NRW, Rina Agustina, menegaskan bahwa NU NRW berkomitmen menjadikan NUIC sebagai tempat ibadah sekaligus pusat kegiatan sosial dan budaya bagi Muslim Indonesia di Jerman.
"Harapannya, NUIC bisa menjadi wadah pengembangan nilai-nilai filosofis keislaman, kearifan Nusantara yang dapat diaplikasikan di Jerman, serta ruang diskusi intelektual Muslim di NRW," ujar Rina.
Ia juga mengajak masyarakat Muslim Indonesia untuk aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan di NUIC guna mempererat ukhuwah Islamiyah.
Ketua Tanfidziyah PCINU Jerman, Miftah El-Azmi, menyambut baik berdirinya NUIC sebagai tonggak penting bagi komunitas Muslim Indonesia di Jerman.
"Lebih dari sekadar tempat ibadah, NUIC menjadi sarana dialog, silaturahmi, sekaligus memperkenalkan identitas Islam Nusantara di tanah perantauan. Semoga NUIC bisa menjadi etalase yang memperkenalkan Islam Indonesia dengan penuh keindahan di Jerman," jelasnya.
Techbros GmbH: Sinergi Islam dan Teknologi
Pendirian NUIC tak lepas dari dukungan CEO Techbros GmbH, Yudhi Rahadian. Menurutnya, inisiatif ini didasari oleh keinginan untuk menggabungkan nilai-nilai spiritual dengan perkembangan teknologi dalam dunia kerja.
"Kami ingin menjadikan Techbros bukan hanya sebagai pusat teknologi, tetapi juga ruang untuk mempererat nilai-nilai keislaman dan kebudayaan Nusantara. Kami ingin menciptakan tempat yang nyaman dan inklusif, di mana teknologi dan spiritualitas bisa berjalan beriringan," ujar Yudhi.
Lebih lanjut, Yudhi berharap NUIC dapat menjadi sarana membangun kebersamaan antaranggota komunitas Muslim Indonesia di Jerman.
"Kami berharap NUIC menjadi sumber inspirasi, tempat belajar, bertukar pikiran, dan memperkuat silaturahmi. Semoga inisiatif kecil ini bisa membawa manfaat dan keberkahan bagi banyak orang, serta membuktikan bahwa teknologi dan nilai-nilai keislaman bisa saling melengkapi," tambahnya.
NUIC: Pusat Aktivitas Keislaman yang Inklusif
Sebagai bagian dari Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jerman, NU NRW berupaya menjadikan NUIC sebagai pusat aktivitas keislaman yang produktif dan inklusif.
Selain tempat ibadah, NUIC akan menjadi wadah bagi diskusi intelektual, kajian keislaman, dan kegiatan sosial yang memperkuat moderasi beragama. Dengan pendekatan Islam rahmatan lil ‘alamin, NUIC diharapkan mampu memperkenalkan nilai-nilai Islam Indonesia yang damai dan toleran di Jerman.
Ke depan, NU NRW dan Techbros GmbH berencana menyelenggarakan berbagai program, seperti pengajian rutin, diskusi keislaman, hingga lokakarya budaya yang mengangkat kearifan Nusantara.
Pendirian NUIC mendapat apresiasi dari komunitas Muslim Indonesia di Jerman yang selama ini merindukan adanya ruang keislaman yang representatif. Dengan adanya NUIC, diharapkan umat Muslim Indonesia di Jerman semakin solid dalam menjaga nilai-nilai keislaman sekaligus membangun citra positif Islam di Eropa.